jump to navigation

14 Januari.. Januari 14, 2018

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags:
add a comment

Waktu itu bunda sedang sibuk mengerjakan skripsi. Khalid baru berumur 6 bulan. Di paviliun rumah mami dan angku.. bunda berkejaran dengan waktu untuk segera menyelesaikan studi S1 bunda. Namun ada yang aneh ketika itu, karena paviliun letaknya di samping dapur..aroma masakan pun tak bisa dihindari..tapi bunda malah mual dan pusing menciumnya. Seketika itu pula bunda sadar..jangan-jangan bunda hamil lagi? karena ciri-cirinya mirip ketika bunda hamil khalid. Oh tidak.. bunda belum siap bila hal itu terjadi.

Karena skripsi belum selesai..khalid pun baru 6 bulan! Dan jiddah (nenek bunda) rahimahullah dan nenek di Garut sudah “mewanti-wanti” untuk jangan punya anak lagi dulu..hiks.

Akhirnya bunda cek dengan test pack dan hasilnya positif. La haula walaquwwata illabillah. Iya..bunda memang belum KB saat itu..hanya KB kalender. Karena ayah belum mengizinkan KB pil..IUD atau sejenis itu. Meski awalnya bunda mengira akan seperti mami yang bisa menjarak anak-anaknya (bunda dan adik-adik bunda) dengan jarak 2tahun-2tahun. Bunda kira bunda seperti Mami.  Tapi ternyata mami adalah mami..bunda adalah bunda.. meski bunda anak kandung mami..belum tentu bunda seperti mami.

Karena kondisi saat itu bunda masih skripsi dan khawatir membuat orang lain yang tahu bunda sedang hamil anak kedua, akhirnya bunda dan ayah sepakat untuk merahasiakan kehamilan yang kedua ini dari siapapun..sampai bunda dinyatakan lulus sarjana S1.

Sejujurnya bunda belum siap untuk punya anak lagi..namun takdir Allah insyaallah yang terbaik.. harapan bunda dan ayah cuma satu saat itu. Semoga anak kedua ini berjenis kelamin perempuan.

Ketika pertama kali periksa kehamilan di RS Mitra Keluarga Depok..ternyata kehamilan bunda sudah berjalan 11 minggu.

Alhamdulillah..setelah melewati sidang skripsi..barulah bunda dan ayah menberitahukan kepada keluarga. Dan harapan ayah bunda pun terkabul..anak yang bunda kandung adalah anak perempuan! Kabar itu juga menjadi pelipur lara bunda.

Dan waktu persalinan pun tiba.. ketika itu sekitar jam 10 pagi bunda merasakan mules. Sepertinya sudah waktunya pikir bunda. Mules pun bertambah sering meski bunda belum merasakan sakit yang teramat dahsyat.

Akhirnya ketika sudah tidak kuat berjalan mondar-mandir di rumah mami. Bunda pergi beserta mami dan ayah dengan menggunakan taksi ke Bidan Hartati di Jl Haji Montong Jagakarsa. Ketika dicek.. Masyaallah..sudah bukaan 7katanya. Betapa senang hati bunda.. karena itu berarti anak bunda akan segera lahir..

Waktu itu sekitar pukul setengah enam sore.. kata ibu bidan yang ramah dan murah senyum itu..paling lama bunda akan melahirkan sekitar pukul 7 atau jam setengah 8 malam. Namun ketika kontraksi semakin kencang..dan waktu sudah melewati pukul 7.. bayi bunda belum lahir juga..

Akhirnya bunda tanya ibu Bidan..bagaimana biar cepat lahir..? bunda disuru jalan lagi mondar mandir.. sudah lewat jam 10malam belum lahir juga..subhanallah..sungguh bunda sudah sangat letih dan mengantuk.

Sampai akhirnya bunda ingin bangun dari tempat tidur persalinan dan duduk miring ke kiri..ketika itu pula rasa mules yang dahsyat datang lagi..

Akhirnya ibu Bidan inisiatif untuk merubah posisi melahirkan..dari tiduran menjadi duduk..ayah berada dibelakang bunda..memegang dan menahan tangan bunda. Ayah dan mami memang yang selalu setia menemani.

Tak lama kemudian anak kedua bunda pun lahir..dan lucunya ketika kepalanya baru muncul..bunda masih sempat-sempatnya bertanya.. rambut bayinya ada banyak ga bu?

Karena aa khalid rambutnya sedikit. Bunda pun senang ketika tahu bahwa rambut bayinya banyak.

Alhamdulillah..lega rasanya..anak perempuan bunda pun lahir pukul 11malam..jam lahirnya pun sama percis dengan jam lahir khalid. Rupanya yang membuat lama karena khansa terlilit tali pusar, yang tadinya diperkirakan lahir pukul sekitar pukul 7malam malah pukul 11malam. Karena terlilit itu pula khansa lahir dengan kondisi aga membiru..namun alhamdulillah tidak lama kemudian sudah normal kembali..setelah IMD.

Bayi bunda pun lahir dengan berat 3.1kg dengan panjang 47cm. Saking lelahnya bunda..ketika ingin pindah dari ruang bersalin ke ruang rawat inap..tidak lama berjalan..bunda pingsan. Benar-benar tidak sadarkan diri. Seperti tidur pulas dalam waktu singkat. Wajah bunda pun ditepuk-tepuk pelan oleh bu bidan untuk membangunkan bunda supaya bangkit dan berjalan sedikit lagi menuju tempat tidur.

Alhamdulillah bunda kini punya bayi perempuan yang cantik bernama Khansa Kazhima! 🙂

 

 

 

 

Kisah Masa Kecil: Afra, Dot dan Gigi Keropos! Maret 13, 2015

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: , ,
add a comment

Mama pernah bilang kalau Afra kecil itu susah “disapih”nya, bukan susah “disapih” ASI, tapi Sufor-nya alias Susu Formula! Yap! saya memang “bayi” ASI juga bayi Sufor. Yah… terserah orang mau bilang apa, yang jelas saya bayi Mama saya. Ehehe.

download

Ilustrasi. Pict From Google

Saya lupa tepatnya umur berapa saya berhenti nge-dot. Tapi saya sama botol susu ..”duh ya ampun”.. begitulah.. mama bilang, itu dot sampai lubangnya besar karena sambil aku gigit-gigitin juga, bawa dot kemana-kemana dan hasilnya memang waktu kecil gigi saya keropos :mrgreen:

Gak kayak gigi Khalid dan Khansa sekarang yang “cring” 😀 alias utuh, putih, bersih, alhamdulillah..Intinya, sebisa mungkin, saya nda mau apa yang terjadi pada saya terulang kembali pada anak-anak saya (kecuali yang bagus-bagus yah) . Khalid dulu pernah sebentar minum susu ASI lewat dot, itu juga karena terpaksa karena saya kuliah. Tapi alhamdulillah nda lama-lama. Selebihnya minum dari gelas, baik Khalid maupun Khansa. Dulu yang pernah sempat “nyobain” yang namanya “empeng” juga hanya Khalid, Khansa tidak. Tapi Khalid juga tidak ketergantungan empeng. Alhamdulillah.

Soal menyikat gigi untuk anak-anak juga saya biasakan sejak kecil. Mengapa? karena saya dulu susah alias malas menyikat gigi sampai usia SD kurang lebih. Dulu saya juga anti sikat gigi pake odol,karena bagi saya rasanya gak enak, odol pepsodent, saya gak pakai sampai sekarang. Pakainya merk lain 😀 Sejak balita sekitar 1-2 tahun anak-anak sudah dibiasakan menyikat gigi, tanpa odol waktu itu, yang penting telah menjadi kebiasaan yang baik dulu untuk menyikat gigi. Awalnya memang susah, yah namanya juga anak-anak, kalau ada sesuatu yang baru bagi mereka seringnya susah. Jadi awalnya dipaksa, lama-lama terbiasa. Alhamdulillah.

Barulah sekitar anak-anak usia 3 dan 4 tahun dicarikan odol yang aman untuk anak-anak. Kalau kami memilih enzim strawberry untuk anak-anak. Pernah coba ganti merk lain dengan rasa yang sama, strawberry juga, tapi anak-anak tidak suka. Oh, yasudah sejak itu belinya enzim saja.

Ketika saya melihat anak-anak kecil umur 3-6tahun giginya sudah keropos dan masih megang dot, saya teringat diri sendiri di masa lalu 🙂 Karena gigi yang keropos itu pula saya rajin diantar mama ke dokter gigi :)Jadi,adik-adik.. yang rajin ya merawat giginya.. jangan sampai sakit gigi..dan jangan juga sakit hati :mrgreen:

~*Afra Afifah*~
Jum’at Pagi, Tugu Tanah Baru Town House

Naik Motor ke Puncak~! :D [Part 2] Mei 31, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: , , ,
2 comments

18 April 2014

Hari libur nasional. Adik ipar pagi-pagi datang ke rumah, dan semua mengalir begitu aja. Dadakan. Saya ajak Aa jalan.

“ke Bogor yuk a?”
“ ke Puncak yuk? “

Sebenarnya ini pertanyaan yang sering saya lontarkan ke suami :p . Reaksi suami saya kalau saya sudah “mulai kambuh” begitu beliau cuma nyengir aja sambil ketawa-tawa 😀 . Eh tapi kali itu Aa sanggupi.. yuhuu 😀 Aa nanya mau kemana ke Bogornya? Saya jawab asal aja “tajur yuk? Kamu belum pernah kan?” tanya saya. Emmm sebenernya gak pengen-pengen amat ke tajur. Saya lebih pengen ke puncak, tentu sahaja. Okelah akhirnya tajur menjadi tujuan awalnya.

Yak seperti biasa, perginya siang, jam 10an. Beginilah kalau dadakan :p ngurus ini itu dulu.. beres-beres segala macem dulu. Sebenarnya saya aga males kalau sudah siangan gitu. Enaknya kalau jalan ya dari pagi. Dari subuh kalau bisa. Jadinya puas 😀 Hmm oke jalanin aja. Ga bawa perbekalan apa-apa. Hahaha sama aja kayak waktu ke kawah kamojang dan kawah darajat. Ampuun! Berani ke Bogor karena ada adik ipar. Jadinya konvoi lagi 2 motor. Kalau cuma satu motor mana berani. Kalau berdua aja sama Aa sih oke ya. Tapi kalau bawa anak-anak. Ngga deh..

Oke, saya yang bawa motor tentunya 😀 saya bonceng suami dan khansa. Sedangkan Khalid sama Adi. Aa navigatornya. Karena saya gak tau jalan. Suka jalan, tapi ga tau jalan :p . Dari rumah kami di tanah baru menuju juanda. Terus mentok, belok kanan, terus aja..terus dan terus… ehh ternyata udah nyampe bogor! “wah ternyata bogor ‘deket’ ya a..asik nih tinggal ke juanda belok kanan..lurus aja :p” ucap saya ke Aa. #modus

Terus dan terus.. di perbatasan hampir bogor kota, kami mampir dulu di indomaret. Beli cemilan dan minuman dingin. Cuaca saat itu terik sekali. Melepas lelah sebentar kemudian kami lanjutkan perjalanan. Tentu saja saya yang masih bawa motornya 😀 Perjalanan makin seru karena sudah masuk kota bogor, banyak pohon besar. Adeem. “wahhh kita udah di bogor!! Dengan riang saya berkata ke Aa.. “wahh banyak wiskulll… wahh beneran ya ini naik motor pertama kali ke bogor hahah..biasanya selalu naik mobil atau dulu pas jaman kuliah pernah naik kereta trus naik angkot bareng Awis n Rousta..jalan-jalan, dan..pegeell :p “

Saat adzan dzuhur tiba Aa dan Adi shalat jumat dulu di masjid raya bogor, sedang saya menemani anak-anak nunggu aa shalat jumat sambil makan ice cream Mc’D di Mall seberang masjid. Selepas shalat dzuhur..udah mendung sekali. Akhirnya hujan…wahh kami terjebak skitar setengah jam di Mall tersebut. Hujannya terlalu deras. Setelah hujan sudah aga reda kami pun melanjutkan perjalanan dengan memakai jas hujan. Tapi sudah giliran aa yang bawa motor. Karena saya cukup ‘trauma’ bawa motor ketika hujan atau setelah hujan. Namun ga lama hujan reda dan ternyata ada bagian bogor yang kering. Saya lagi yang bawa motor. Karena ya, lagi-lagi si Aa ngantuk :p

Saya mengendarai motor dengan semangatnya. Karena setelah sudah dekat tajur akhirnya aa sepakat kemudian bilang “yauda lanjut aja yuk puncaak” wah dibilang gitu saya mah gak nolak, lanjuttt gaan! 😀 Saya bawa motor sampai tiba di lampu merah gadog. “wahhh kita udah dekat!! (padahal masi jauh -_- 😛 ) wahh belum pernah ke tempat ini naik motor..
Wah maceeett!! (hari libur nasional bro, dan itu hari jumat. Weekend pulak!) kalau pake mobil saya BIG NO deh diajak ke puncak saat itu. Tua dijalan. Nooooooooo!!

Udah di gadog. Gantian aa lagi yang bawa motor. Karena memang jalan ke atas sudah macet sekali. Tapi itulah enaknya pake motor. Bisa selap-selip. Ga gitu berasa lah. Udah “biasa” dengan macetnya Jakarta hehe. (ah masa sihh :p ) Dan senangnya kalau motor boleh jalan terus meski sedang diberlakukan satu arah turun. Ya jadinya cepat naik keatas. Alhamdulillah.. hujan mulai turun lagi rintik-rintik kecil. Sudah dekat curug cilember. Saya bilang ke Aa “mau ke curug cilember ga a?” Aa jawabnya ragu-ragu.. terus giliran udah lewat baru nanya “enak ga curug cilember?” jiaahh biasa dehh >_<

Saya bilang :”yaudah lain kali aja..lanjut aja..kita ke attaawwun aja deh” :p Sesampainya di Attaawun sudah menjelang ashar. Saya lapar , jadi beli baso dulu dan makan sekoteng. Baru makan sebentar hujan lebat turun. Hujan lebat dan angin. Dingin sekali. Untung pakai jaket tebal. Si khansa kegirangan tu dan bilang “eeeuummm dinggiiinnn :D” sambil nyengir. Aa langsung ke masjid karena Khalid belum pipis. Dan ternyata Khalid bisa tahan selama perjalanan belum pipis. Hebat! Tapi kalau dirumah maunya pipis terus kayak orang ga bisa nahan, aneh -_-

Azan ashar berkumandang. Adi menyusul aa untuk shalat ashar berjama’ah.Saat itu masih hujan lebat. Kemudian saya menyusul dengan menyewa ojek payung sambil gendong khansa ke atas, beraat T_T Kaos kaki saya basah..tambah dingin jadinya, karena ga ada persiapan ke puncak. Saya ga bawa kaos kaki cadangan.akhirnya beli kaos kaki di koperasi masjid. 25ribu sepasang. Mahaaal 😛 biasanya saya beli paling mahal 10rebu sepasang hahaha. Lbih murah lagi 10rebu dapet 3pasang hahaha. Yaweslah tetep dibeli karena butuh. Kemudian saya menuju tempat wudhu wanita yang sekalian banyak berjejer kamar mandi. Saya gantiin baju dan popok Khansa dulu. Eh tnyata pampersnya juga kering. Hebat! Lama banget bisa nahan pipis. Lagi-lagi kalau di rumah maunya ke kamar mandi mulu -_- setelah ganti khansa..berwudhu..saya shalat jamak qashar. Usai shalat poto-poto :p sambil menikmati udara dan pemandangan sekitar selepas hujan. Dingin pastinya. Tapi seru.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Ga lama saya turun lagi. Makan lagi. Masih lapar. Makan pop mie dan jagung bakar. Beliin Khalid mainan pistol-pistolan dan khansa minta dibeliin kalung dan gelang strawberry yang cuma dia pake setelahnya 2-3kali. Selanjutnya hanya di mainin aja ga mau dipake :p dasar bocah :p .Setelah makan, langsung bergegas pulang. Karena kalau sudah malam bakal repot. Perjalanan pulang masih jauh, belum lagi macetnya. Alhamdulillah ketika turun dari puncak lancar-lancar aja..ga ada macet..tapi ketika pas di lampu merah gadog wahh sudah mulai macet.. tersendat disitu aja sih..mungkin karena jalanannya ga begitu besar..dan ada pasar. Awalnya Aa yang bawa dari puncak sampe masih di kab. Bogor. Tapi selanjutnya saya yang bawa karena Aa bawanya udah mulai selow. Wah ini kapan nyampenya nih klo begini udah malem pulak.. saya deh yang seterusnya bawa.. sampe Depok meski ada beberapa kali gantiannya juga.

Perjalanan terasa lebih berat ketika hujan mengguyur. Kami harus berhenti untuk memakai jas hujan. Dan yang paling berkesan ketika saya bawa motor, dalam kondisi hujan dan malam hari. Oh noo.. kaca mata saya basah dan jadi lebih susah melihat. Biar ga kena hujan, saya condongkan badan saya kedepan dengan konsentrasi penuh. Suami saya sudah cukup ngantuk waktu itu. Waaaa deg-degan juga saya.

Sampai depok ga langsung pulang, tapi makan malam dulu di tempat langganan, Sari Murni. Ada insiden kecil waktu itu, karena mau belok tapi suami saya bilang masih belum belok (kedainya masih terus) saya jadi kagok. Dan bener-bener ga liat lubang yang cukup dalam di depan. Jedug..awww masuklah ke lubang..kaki saya terpentok motor.. suami juga kaget.. kena “omel” dikit 😛 xixixi saya minta maaf karena emang bener-bener ga liat dan siapa sih yang mau masuk lubang..>_< alhamdulillah’alakullihal.

Udah sakit..eh qodarullah sari murni tutup, jadilah kita beralih ke warung aceh bismillah dekat rumah.. duduk..melepas lelah..jam 8.30 malam..dari puncak euy.. badan cape sekali,luar biasa..tapi dapat pengalaman yang luar biasa juga..alhamdulillah..

Kemudian berpikir.. kapan lagi ya bisa melakukan perjalanan jauh pake motor gini..? 🙂

~*Afra Afifah*~
[Tanah Baru , Depok]

 

 

Naik Motor ke Puncak~! :D [Part 1] Mei 10, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: , , ,
1 comment so far

Juni 2013 dan 18 April 2014

Ada pengalaman luar biasa di bulan dan tanggal tersebut. Kalau di bulan Juni 2013, saya beserta suami juga Khalid Khansa dan Adi (adik ipar) pergi ke puncak kawah darajat di Garut, naik motor. Di tanggal 18 April 2014 kami ke Puncak Bogor naik motor 😀

Juni 2013

Dalam rangka pulang kampung ke Garut, seperti biasa, saya ingin jalan-jalan menikmati kota kelahiran suamiku itu. Aa bertanya “ade pengen jalan-jalan kemana emang?”. Kemudian aku sebut saja “Kawah Darajat” , karena sebelumnya kami sudah pergi ke kawah kamojang, tapi belum pernah ke kawah darajat. Dan taukahhh kalian bahwa si Aa yang lahir dan besar di Garut sampai lulus SMP, belum pernah ke kawah darajat 😀

Kalau ke kawah kamojang kami hanya pergi berdua, saya dan Aa. Karena waktu itu masih baru punya Khalid, Khansa belum lahir. Jadi Khalid bisa dititipkan di rumah mertua untuk sementara, namun kali ini kami mengajak serta anak-anak. Karena mertua juga sedang sibuk baik bapa maupun mamah.

“Naik motor gak apa-apa de? Mobilnya Rubi (adik ipar) kan lagi “ditaro” di Bandung?” begitu kira-kira pertanyaan Aa.

“loh gak apa-apa, justru enak jalan-jalan naik motor, kapan lagi..?” jawabku. Bisa jadi ini kesempatan sekali seumur hidup. Karena kalau sudah punya anak lagi (anak udah 3 misalnya), gak mungkin juga saya naik motor berkelana bawa 3orang anak, kecuali hanya berdua sama Aa, tapi waktunya, kapan lagi? Pun kalau sudah kebeli modil sendiri (insyaallah) Kalau sudah punya mobil, gimana jadinya dibolehin naik motor, kapan lagi? Wallahu a’lam 😀

Karena naik motor dan bawa anak-anak, gak mungkin kami berkendara “sendiri” karena itu kami ajak adik bungsu Aa untuk turut serta. Jadilah kami berlima berangkat. Saya, suami, Khalid, khansa dan Adi. Dengan 2 motor. Awalnya si Aa yang bawa motor, namun karena Aa mudah mengantuk dan memang suami saya akui sendiri bawa saya lebih mahir dan gesit mengendarai motor dibandingkan dirinya, maka selanjutnya saya yang bawa motor, sampai Kawah Darajat. Tapi saya sangat berterimakasih kepada suamiku tercinta, telah diberi kesempatan “nge-track” ke kawah darajat. Hahaha

Pengalaman yang tak terlupakan, insyaallah. Sebenarnya waktu itu sudah dari pagi saya mau pergi, tapi, bukan suami saya namanya kalau gak punya banyak persiapan, dan pertimbangan, hehe. Sedangkan istrinya ini suka gak banyak mikir. Akhirnya berangkat agak siang, menjelang dzuhur. Padahal perjalanan menuju kawah darajat dari rumah mertua saya di Limbangan itu sekitar 2jam menuju puncak. Kami pun shalat jamak qashar dulu di masjid dipinggir jalan, yang juga dikaki gunung yang dikelilingi sawah 🙂 lalu melanjutkan perjalanan, sampai ketemu alfa mart, membeli perbekalan seperti air minum dan cemilan, kemudian lanjut lagi.

Ada satu hal yang saya suka lupa kalau berkendara di Garut adalah: sarung tangan! Iya, sebenarnya bukan untuk melindungi dari panasnya matahari, tapi justru melindungi tangan dari dinginnya udara disana. Apalagi ketika sudah menuju kawah darajat.

Ketika suami yang mengendarai motor, semua berjalan dengan pelan dan santainya (saya suka geregetan sendiri haha) Akhirnya saya minta gantian “udah sini aku aja yang bawa a, kamu ngantuk juga kan,dari pada selow dan berenti terus” :p

Akhirnya saya bawa, dan wow, luar biasa perjalanan menuju kawah darajat, jalannya lebih curam dibanding puncak yang merupakan jalan raya yang cukup besar dan berkelok-kelok. Kalau ke kawah Darajat lebih sering naik turunnya dan jalanannya lebih sempit dibanding jalan raya puncak bogor. Maka saya gunakan gigi satu dan gigi 2 ketika berkendara.

Singkat cerita, sudah sampai puncak kawah darajat dan kabut pun turun. Masyaallah dinginnya. Alhamdulillah ga lama setelah memarkir motor, hujan turun dengan derasnya. Pas sekali. Kami jadi tidak kehujanan diperjalanan. Karena disana pemandian air panas, masi banyak orang yang berenang meski sedang hujan deras dan cuaca sangat dingin.

Saya tentu tidak berenang, Adi pun sedang malas berenang. Jadi sampai sana saya makan pop mie saja dan makan perbekalan lain. Sambil menikmati pemandangan yang sangat indah. Melihat suami dan Khalid berendam sebentar. Dan melakukan hobi saya yang satu lagi: fotografi. Meski masi sangat amatir hehe (dan belum punya DSLR #kode dan mention @Sofyan Nugraha 😛 )

Ketika hujan turun itu saya baru khawatir, bagaimana nanti pulangnya? Jujur saya cukup takut berkendara motor disaat hujan atau selepas hujan yang saat itu jalanan masih licin. Karena pengalaman beberapa kali kecelakaan motor disaat hujan atau selepas hujan itu. Saya gak berani, jadi memang suami terus yang bawa motor saat pulang dari kawah Darajat balik ke rumah mertua. Terlebih lagi saya memang harus memegang Khalid dan Khansa dipelukan saya karena anak-anak pasti cape setelah bermain sebentar di Kawah Darajat tadi.

Bismillah, kami pun pulang, Alhamdulillah hujan sudah berhenti sejak tadi tapi jalanan masih basah, mesti sangat berhati-hati dalam berkendara. Kami tidak berlama-lama karena memang kami berangkat dari dzuhur, biar tidak pulang kemalaman ke rumah mertua di Limbangan. Si Adi tidak menghidupkan motor ketika turun. Ya memang jalanannya bisa dibilang “meluncur kebawah terus”, jarang ada kelokan seperti di puncak bogor.

Diperjalanan pulang kami berpapasan dengan rombongan club motor yang sedang turun pulang juga. Kemudian saya bilang ke Aa : “a, aku mau tuh ikut club motor gitu,seru banget kan bisa jalan-jalan bareng naik motor gitu” (tapi club motor yang syar’i <halah mulai mengkhayal, yg isinya akhwat-akhwat semua ,eh tapi ga bole keluar kota tanpa mahrom juga percuma ya, atau club motor ikhwan akhwat suami-istri> mengkayal mode:on )

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Intinya: saya sangat senang sekali. I feel Life!! Oh saya merasa “ini afra banget” . Memang dari awal nikah saya ingin sekali hiking bareng suami ke gunung-gunung, tapi qodarullah langsung hamil hehe. Jadi ditunda dulu. Tapi suami saya bukan orang yang terlalu suka petualangan kayak saya gini hehe. Meski begitu , Alhamdulillah Aa terus berusaha untuk mewujudkan impian saya.

Salah satunya pergi ke puncak bogor naik motor! Hahahaha

Mungkin itu Ide” gila” bagi sebagian orang, tapi itu memang keinginan saya dari dulu. Pengen pergi ke puncak dengan “ngeteng” naik kendaraan umum, atau naik motor.

(bersambung Insyaallah)
~*Afra Afifah*~

10 Mei 2014

My Husband is My “Fashion Designer” Maret 10, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: ,
add a comment

Saya: “a, gamisnya cantik banget yaaa..masyaallahh bunga-bunga..  suka bangett.. boleh aku pakai gamis seperti itu a..?

Suami: “boleh..tapi dirumah aja 😀 ”

*gubrak*

Saya: “klo dirumah mah ngapain pake gamis 😛 “

***

caca3

(mencoba nawar)

Saya: “tapi a, nanti kan jilbabnya polos..gak mungkin lah rame juga..kan gamisnya udah rame bunga-bunga gitu..ntar jilbabnya panjaangg hitam polos gitu misalnya.. gpp kan..?”

Suami: “mmm ga boleh…hehe”

Suami: “mau diapain lagi sih say…kamu pake hitam dari atas sampe bawah aja masi diliatin orang, gimana mau pake yang bajunya aja udah cantik banget..ntar makin diliatin lagi..”

Saya: “hoo heee oke2 hehe..”(sedikit GR sambil menerima dengan senang hati dan lapang dada alasan suami) 😛

Saya: “yaudah deh klo gitu khansa aja deh yg aku beliin gamis bunga-bunga yang cantikkk cantikkk mumpung masi boleh haha >_< “

***

Jadi, tiap mau beli gamis atau jilbab, saya hampir selalu nanya dulu ke suami..

Saya: “a..boleh beli jilbab itu gak…?

(kasi liat ke aa) kemudian aa memperhatikan dan memutuskan..
Suami: “mmm nggaa”
Saya: “why? “ (mencoba ngeles lagi 😛 )

Suami: “Itu meski panjang dan 2 rangkap tapi rangkap keduanya ada bunga2nya gitu.. “

Saya: “oooo ok”

Saya: “A klo ini boleh ga..? kan polos? “

Suami: “iya polos tapi warnanya terlalu terang”

Saya: “oooo ok”

Saya: “Klo ini boleh?”

Suami: “mmm ngga..”

Saya: “loh knapa?” (ngeles lg)
Suami: “itu meski udah panjang jilbabnya dan 2 rangkap tapi rangkap pertama dengan kedua beda warna.. “

Saya: “emang knapa..?

Suami: “yang polos aja ya say..”
Saya: “baiklahhhhh” 😀

Percakapan yang biasa saya lakukan dengan suami, mmm sebenernya lebih ke “nge-test” suami, sejauh mana suamiku ini akan “membiarkan” istrinya untuk “melirik” gamis-gamis n jilbab yg cantik hehe

Alhamdulillahhh saya sangat bersyukur mempunyai suami seperti dirinya..

~*Afra Afifah*~

Tanah Baru, Depok

Ketika Anak Ga Mau Makan Januari 7, 2014

Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini.
Tags:
5 comments

ocha

“terserah dia ma, mau makan apa ngga, yang gak mau dia, yang laper juga dia..biarin aja..gak usah pusing-pusing” itu kalimat yang saya lontarkan ketika mama saya pusing saat adik bungsu saya gak mau makan karena makanan yang tersaji tidak ada yang membuatnya berselera makan.

Ketika banyak iklan TV yang juga menyuguhkan vitamin-vitamin yang menambah nafsu makan, atau banyak adegan orangtua (terutama ibu) yang pusing karena anaknya ga mau makan. Sepusing itu kah..? bukannya sederhana saja..? kalau kelaperan, dia pasti bakal mau makan, pikir saya saat itu.

Ya, se-simple itu kalau saya waktu itu masih berada dalam posisi sebagai anak dan seorang kakak yang kesal atas ulah adiknya yang gak mau makan dan itu membuat mama saya gelisah memikirkannya. Tapi, ketika saya sudah menjadi seorang ibu dan dihadapkan pada kenyataan tersebut. Ternyata pusing juga ya! Bikin strees euy kalau anak susah makan hehe.. >_<

“oh jadi gini toh yang dirasakan mama..ketika saya dan adik-adik lagi males makan” subhanallah.. padahal soal gak mau makan aja ya, padahal yang laper kita sendiri (sebagai anak). Namun sungguh memang orang tua mana yang rela anaknya kelaparan atau menahan lapar..? atau makan makanan yang tidak bergizi atau sekedarnya saja..? jadi karena itu mama saya bisa ikutan pusing dan marah karena si anak banyak maunya, yang marahnya mama tentu karena sayang sama anaknya :’)

Itu baru soal gak mau makan, belum lagi persoalan lain yang dihadapi orangtua ketika anaknya begini dan begitu..

subhanallah.. semoga Allah menjadikan kami anak yang shalih dan shalihah yang bisa berbakti kepada kedua orangtua..begitu pula dengan anak-anak kami..

Maafin kami ya ma..pa.. ternyata hal yang se-sederhana itu menurut kami, tapi tidak bagi mama dan papa..

Afra Afifah,

[Yang kini telah menjadi seorang ibu dari dua anak, yang sedang pusing menghadapi anak perempuannya, khansa, yang susah sekali disuruh makan meskipun sudah dipaksa :’) hiks.. ]

My Days Desember 31, 2013

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: , , ,
3 comments

momi

Belum ada setahun bisnis mainan ini saya jalankan (mulai februari 2013) , tapi masyaallah walhamdulillah..perkembangannya cukup bagus..saya yakin bisnis ini sangat prospek kedepannya –insyaallah-. Semakin kemari, saya makin kewalahan ngurusin “semua” sendirian. Ngurus suami, anak-anak, rumah, dan bisnis, tanpa asisten rumah tangga. Tentu saja orang yang paling sering membantu adalah suami saya sendiri.. alhamdulillah sangat bersyukur punya suami yang mudah bila dimintai tolong dalam banyak hal..mulai dari membantu pekerjaan rumah..urusan anak, bisnis, dll. Aa memang partner sejati dalam banyak hal 🙂

Cape? Tentu saja. Tapi benar-benar saya enjoy dan menikmatinya. Kecuali packing, ah ya…saya tidak suka packing barang..rasanya setelah jam 3 sore itu udah cape..pengennya santai-santai sejenak..bacain buku untuk anak-anak..ngliatin anak-anak main.. belajar sama anak-anak..

Gimana dan dimana mencari karyawan..itu yang masih kami pikirkan.. bukan asisten rumah tangga sebenernya yang saya butuhkan..lebih ke asisten bisnis..membantu saya promosi barang..ngurus twitter..instagram..dan terutama ya packing barang hehe..

Karena kalau sudah banyak orderan dan banyak yang tanya..bisa-bisa bahkan sekedar promosi pun tidak sempat, saya berusaha membalas semua pertanyaan dengan cepat semampu saya. Tapi lagi-lagi, apa daya..smua masih dikerjakan sendiri.

Anak-anak juga kan sering “gak ketebak” tingkah dan polahnya..kadang anteng.. (keseringan sih ngga 😛 ) anteng klo udah pada baca buku, main lego, blok kayu, dll. Tapi juga sering berantem disaat yang sama,,berebutan lah.. yang satu gak sengaja nyenggol mainan yg lain jadi hasil karyanya jatuh-lah, hancur berantakan, dan akhirnya yang satunya marah. Berantem deh. Atau lari-larian. Numpahin makanan yang mereka makan dan minuman di lantai (ini mah biasa, bersyukur udah beli alat pel serba guna) jadi tugas rumah tangga makin berasa ringan. Alhamdulillah.. Thank You Allah..Thank You Aa 😀

Gimanapun aktifitas dalam satu hari kalau telat bangun sedikit, bisa bikin geje, bête , ga semangat, sensi, dll..parah deh -_- makanya mesti buat jadwal harian, meski ga melulu mesti sama percis jadwal, tapi setidaknya kita punya ”aturan main” secara umum. Ada tuntunan secara tertulis.

Paling seneng kalau bangun pagi bisa tepat waktu, jam 3 kurang. Jam 3 kurang?? Iya, jam 3 dini hari. Kalau bangun jam 4 aja udah cukup hectic, bergegas sana sini, shalat, beres-beres rumah, masak sarapan+makan siang+bekal kantornya aa. Dan apalagi klo Khalid Khansa udah bangun,, huewwwwww.. “r.u.s.u.h” karena lagi sibuk masak di dapur, dll. Trus bocah-bocah kan gitu kebiasaan bangun tidur karena “nyawanya belum ngumpul”. Rewel. Minta ini itu, dikabulin, trus eh ga mau. Intinya: geje 😛

Karena itu sebisa mungkin saya dan aa membereskan banyak hal di pagi hari sebelum anak-anak bangun, dan tentu saja sebelum aa berangkat ke kantor. Kami memang sebuah Team. Ya, team kecil. 😀 tapi sangat berasa manfaatnya bila kami sama-sama bersinergi memulai hari.

Namun tentu saja tidak melulu hari berjalan dengan lancar dan “sempura” seperti itu. Tapi setidaknya kami berusaha. Ya, berusaha terus dari hari kehari.. Mengejar mimpi-mimpi kami..

Semoga Allah merindhoi..insyaallah ^^

~*Afra Afifah*~

Pagi hari sehabis hujan, dipenghujung tahun 2013

Tanah Baru, Depok

Ke Taman Topi (lagi)~! :) Oktober 10, 2013

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: , ,
2 comments

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

1 September 2013. Sepulangnya dari nikahan salah satu teman kantornya Aa, kami mampir ke Taman Topi (lagi). Kalau ke Bogor ingetnya taman topi, karena tempat main yang paling dekat stasiun (udah kayak di Bogor gak ada tempat lain aja :p ). Yah liburan murah meriah. Tempat nostalgia juga. Meski hanya tempat main yang sederhana dan tidak begitu luas. Ini kali ketiga kami ke taman ini. Pertama kali ketika khalid masih belum genap setahun. Saat pertama kali kesana, setelah saya dinyatakan lulus dalam sidang skripsi. Sudah suntuk sekali. Akhirnya bisa jalan-jalan bareng keluarga.

Kesempatan kedua ketika pergi bersama aa dan anak-anak juga, beserta mama dan adik-adik. Tapi saya lupa mempublishnya di blog. Biasa, kelamaan menunda menulis T_T .

Waktu cepat berlalu ya…?

~*Afra Afifah*~

[Jam 1 dini hari, Tanah Baru, Depok]

Khansa Wear Niqab Juli 10, 2013

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags:
3 comments

Bismillah..

Sebenarnya smalam cukup ragu juga, meski hanya iseng, mau memakaian niqob saya ke Khansa (2,5th) di Masjid Al Muhajirin Wal Anshor . Soalnya dipakein pashmina aja dia ga betah (karena mesti dililit-lilit gitu, sedangkan Khansa biasa pakai jilbab kaos yang praktis). Tapi ternyata, eh, MasyaAllah! dia mau : )

Tadi subuh di coba lagi, dan alhamdulillah..tetap mau hehe.. barakallahufik Khansa..Smoga jadi anak yang Shalihah..berjuang membela agama Allah :’) insyaallah…

~*Afra Afifah*~

2 Ramadhan 1434 H

[Tanah Baru, Depok]

Tas Pertama Khansa Juni 15, 2013

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags:
add a comment

tas

Hari sabtu 15 Juni 2013 kemarin, awalnya saya mengajak anak-anak ke Mall Cilandak bukan dengan niatan untuk membeli tas, tapi untuk mencari kado untuk pernikahan kawan saya https://twitter.com/ummmutiah

Namun ketika ingin membayar, saya melihat ada tas pink kecil lucu yang di display di belakang kasir, saya tanya harga kepada mba2 kasir, dan tiba-tiba saja niatan itu muncul. hehe. Saya memfotonya juga dengan spontan karena memang, sering sekali disaat saya ingin membeli sesuatu dan bingung diantara dua pilihan serta saya tidak belanja bersama Aa, kebiasaan saya adalah memfoto barang tsb lalu mengirimnya via bbm, lantas saya menelfon beliau untuk meminta pendapatnya : ) . Dan ternyata ayah khansa sukanya yang warna pink. hehe.

Iya sih yang pink lucu , tapi tas yang bergaya casual di sebelah kanan bagi saya juga lucu, meski lebih terkesan sporty not girly. :mrgreen:

Alhamdulillah si Cha Cha suka dengan tas baru pertama-nya ^.^