jump to navigation

Do What You LOVE~! :) Maret 21, 2014

Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini.
Tags:
3 comments

do-what-you-love

YES! Do What You Love! indah ya..? mengerjakan sesuatu yang kita senang dengannya, apalagi bisa menghasilkan uang karenanya! kebayang gak? sekarang sih saya kebayang banget~! 🙂 alhamdulillah..

Saya ingat di video youtube ketika Shasha Stevenson di interview oleh anak Binus tentang pekerjaannya, Shasha menjawab: “kamu mengerjakan suatu yang kamu suka, cinta, hobi, dan kamu bisa menghasilkan uang dari itu, asik gak tuh?” kurang lebih begitu kata-kata yang diucapkan Shasha yang saya ingat, dan cukup “ngena” banget bagi saya. Can’t Agree More! Bukan berarti saya pro Shasha, nope! Saya sangat menyesalkan keputusannya melepas hijab yang selama beberapa tahun menutupi auratnya. Namun beberapa pemikirannya, ada yang saya setuju. Salah satunya tentang Passion itu.

Passion saya di bisnis. Dari SD sudah ada “otak dagang”nya. Saya pernah menjual kumpulan stiker yang papa saya belikan untuk saya. Lalu memotong-motongnya, kemudian menjualnya ke teman-teman di kelas, dan laku! Saya juga pernah jualan alat tulis, seperti pulpen, pensil, tipe-x yang papa beli di glodok, kemudian saya jual dengan harga bersaing dengan koperasi sekolah. Aha! 😀

Oke, ada orang yang passionnya di masak-memasak, jahit menjahit, mancing, or apapun itu. Tapi passion saya selain fotografi, travelling dan baca, saya juga suka bisnis. Dan alhamdulillah makin mencintai pekerjaan saya ini. Senang, mengejakannya seperti mengerjakan Hobi. Makanya kalau bosen pun, gak lama-lama. Ntar enjoy lagi. Kalau ada hambatan or problem dalam bisnis pun, enjoy aja, santai, ya ini tantangan dalam bisnis. Segera mencari solusi. Jadi gak langsung cepet down, putus asa, semua karena cinta~! *ciee*

Alhamdulillah suami mendukung, dan dukungan darinya tentu saja sangat berarti bagi saya. Karena memang suami saya kan gak mengizinkan saya kerja kantoran, diluar rumah, pergi pagi pulang petang. Saya pun dari dulu gak ada pikiran untuk kerja kantoran. Gak mau. Maka dari itu udah lama kepikiran untuk bisnis online. Bisa tetap menghasilkan meski kerja di dalam rumah. Gak perlu pakai jilbab, gak perlu macet-macetan, gak perlu keluar rumah meski cuaca sangat panas or hujan lebat. Alhamdulillah. Kalau istilah dari Mas Jaya YEA: “Daster Preneur~!” haha. Dan yang paling penting, tetep bisa sambil ngurus rumah dan anak-anak.

Gimana caranya..? Ya bisa aja. Abis ngiklan/ bikin status n sjenisnya, ngerjain kerjaan rumah, ngurus anak, udah beres, ngiklan lagi, jawab orderan. Udah beres, ngurus orderan lagi. Anak-anak mandi, tinggal dulu urusan bisnisnya. Anak-anak rewel, tinggalin dulu. Anak-anak bobo, ikutan bobo. Tulis aja SLOW RESP. Mau gimana lagi? emang masih dikerjakan semua sendiri 🙂 Enjoy aja 🙂

Sering online dong? ya eyalahh namanya jualan Online kalau gak sering online ya gimana mau laku? gimana mau orang lain tau?? emangnya yang jahit menjahit gak sering jahit..? emangnya yang usaha catering “gak sering masak”? semua itu pasti butuh waktu khusus dan tersendiri. Ya kan? emang bisa jahit or masak sambil nyuapin anak n sjenisnya..?

Kalau emang maunya jadi ibu rumah tangga sepenuhnya ya silahkan. I Respect. Tapi, tolong hargai aja orang lain dengan kondisi yang berbeda dengan kondisi kita, untuk menjalankan usahanya, yang sudah lama di cita-citakan, dan sudah berusaha untuk taat suami ga kluar rumah. Dan bukan tipekal orang yang doyan belajar (lanjut sekolah lagi or bercita-cita menjadi dosen n sjenisnya). Sukanya jadi pengusaha.

Banyak lho, perempuan-perempuan diluar sana yang suka stress kalau “hanya mengerjakan pekerjaan Ibu RT” urus suami, anak-anak, n rumah. Dia butuh kesibukan lain yang bikin waktunya sibuk, produktif, jadi bisa lebih ngatur waktu. Dibanding yang gak ngurus lain, merasa hari-harinya santai terus, jadi banyak waktu luang tapi merasa terus pusing karena ga ngerjain hal lain, jadinya ga enjoy, stress. Bahkan sakit-sakitan. Tentu ada sebabnya, bisa jadi ketika sebelum nikah dia gemar organisasi. Penuh kesibukan, atau hal lain. Berinteraksi dengan banyak orang, dsb. Namun ketika nikah, jadi berubah kondisinya, banyak waktu luang, jadi merasa waktunya lebih banyak kebuang dengan sia-sia.

Tapi ada juga tipekal Ibu Rumah Tangga sejati, yang memang sukanya dirumah, mengerjakan hal-hal rutinitas ngurus rumah, anak dan suami “saja” (tentu hal ini juga udah pekerjaan gak mudah). Saya hormati juga. Sangat menghormati. Karena saya bukan tipe yang seperti itu. Saya tipekal orang yang mudah sekali bosan. Jadi emang harus merasa sibuk terus dan penuh rencana. Kalau bosan, bisa stress. Malah gak produktif. Sedih. Galau. Kacau deh. Saya juga tipekal petualang. Senang banget dengan hal-hal seperti petualangan, naik gunung (meski jarang), dan sejenis itu. ADVENTUROUS! suka hal-hal yang menantang.

Karena itu saya sangat berterimakasih ketika diizinkan untk membonceng suami  mengendarai MOTOR ke KAWAH KAMOJANG dan KAWAH DARAJAT! salah satu pengalaman terbaik saya dalam hidup! yang entah dibolehkan lagi atau tidak untk selanjutnya 😀 Saat mengendarai motor ke puncak gunung yang berkabut dan jalanannya nanjak terus itu, saya merasa “Sangat Hidup” . “Ini ‘GUE’ banget!” Sangat bahagia :’)

Kapan lagi ya saya bisa berarung jeram di sungai citarik..? bawa motor ke kawah Darajat? naik gunung? yang pasti saya sangat merindukan saat-saat itu lagi.

Dan ya, ada juga perempuan-perempuan yang terpaksa atau karena tuntutan orang tua dan kondisi keluarga atau hal lain mesti kerja diluar rumah, meninggalkan anak-anak dari pagi hingga menjelang malam. Ah, saya tau ko itu rasanya, karena pernah meninggalkan Khalid yang masi perlu ASI untuk kuliah ke Depok. Pergi pagi pulang siang aja rasanya udah berat banget ninggalin anak. Semua tentu tau konsekuensi masing-masing.

Well, Think Positive and Let’s RESPECT each other 🙂

~*Afra Afifah*~
Tugu Tanah Baru Town House. Depok.

7 Tahun Nge-Blog~! :) Maret 21, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
3 comments

Pagi ini dapet notif dari WP:

Happy Anniversary!

You registered on WordPress.com 7 years ago!

Thanks for flying with us. Keep up the good blogging!

Wah, ga berasa udah 7 tahun nge-Blog di WP, pertama kali nge-blog di blogdrive, kemudian ganti multiply, keduanya ga berlangsung lama, sampai ketemu jodoh WordPress, alhamdulillah..7 tahun 🙂

Naik Pesawat, Gimana Rasanya…? Maret 20, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
3 comments

Mexico Travel

Sudah beberapa hari terakhir ini saya selalu ngikutin berita tentang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Hal ini mengingatkan saya pula dengan beberapa kasus kecelakaan pesawat yang terjadi, dua diantaranya yang paling saya ingat adalah jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Sulawesi dan pesawat Sukhoi di gunung salak. Turut merasakan kesedihan yang mendalam, kehilangan orang-orang tercinta.

Di umur saya sekarang, 25th 4 bulan ini, saya akui saya belum pernah naik pesawat. Belum pernah fra??? Ada sahabat saya dan suami yang cukup kaget mendengarnya.. “iya belum pernah, kenapa sih emang??” jawab saya sambil balik bertanya. Lagian juga belum pernah ada tujuan ke suatu daerah atau kota yang memerlukan untuk naik pesawat. Ya umroh juga belum pernah, naik haji apalagi. Namun saya berharap semoga suatu saat Allah mudahkan : )

Malu..??
heyyy kenapa mesti malu..?? emangnya aib ya belum pernah naik pesawat..? biasa aja. Mama saya, baru pertama kali naik pesawat ketika pergi haji, beberapa tahun yang lalu. Ketika usia beliau 40-an tahun. Kalau papa, sudah dari muda sudah pergi kesana kemari naik pesawat. Suami saya juga sudah sering naik pesawat ke berbagai kota di Indonesia ketika bekerja di kantor lamanya. Adik-adik saya malah ada yang sudah beberapa kali naik pesawat dalam rangka pergi ke Singapur dan Malaysia. Pesawat hanya kendaraan tho..?

Pernah beberapa kali suami saya menawarkan untuk pergi suatu tempat naik pesawat. Tapi saya menolak kalau memang gak penting-penting amat. Hmm sebenarnya saya ini juga bakal deg-degan banget mungkin. Saya suka daerah-daerah tinggi, tapi gak suka ketinggian 😀 hayoo bingung ga? 😀 iya, saya lebih suka daerah-daerah pegunungan dibanding pantai dan laut. Tapi kalau tempat-tempat tinggi, saya ga suka. Naik “bianglala” di Dufan aja saya deg-degan. Kurang menikmati. Bahkan ketika pertama kali sekolah di SMA 78, yang lantai 4 untuk anak-anak kelas 1. Saya sempat takut dan ga berani dekat-dekat tembok  yang biasa dijadikan tempat sandaran dan mejeng murid-murid lain sambil liat suasana sekolah dan lapangan yang luas. Berasa mau jatuh..

Kira-kira kapan ya saya bakal naik pesawat..?  dengan tujuan apa? Kemana? Dan pada umur berapa..? Saya cuma berharap, ketika saya naik pesawat untuk pertama kalinya, suami saya yang ada disamping saya. Karena kemungkinan besar saya akan gugup karena takut. Kayak di bagian Film Ainun Habibie, dikala Ibu Ainun dan Pak Habibie naik pesawat dengan tujuan Jerman,  ibu Ainun yang gugup, memegang erat-erat tangan suami tercintanya. Aiiiiihh :mrgreen:

~*Afra Afifah*~
Ketika Hujan, Ba’da Isya

Tugu Tanah Baru Town House

My Husband is My “Fashion Designer” Maret 10, 2014

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags: ,
add a comment

Saya: “a, gamisnya cantik banget yaaa..masyaallahh bunga-bunga..  suka bangett.. boleh aku pakai gamis seperti itu a..?

Suami: “boleh..tapi dirumah aja 😀 ”

*gubrak*

Saya: “klo dirumah mah ngapain pake gamis 😛 “

***

caca3

(mencoba nawar)

Saya: “tapi a, nanti kan jilbabnya polos..gak mungkin lah rame juga..kan gamisnya udah rame bunga-bunga gitu..ntar jilbabnya panjaangg hitam polos gitu misalnya.. gpp kan..?”

Suami: “mmm ga boleh…hehe”

Suami: “mau diapain lagi sih say…kamu pake hitam dari atas sampe bawah aja masi diliatin orang, gimana mau pake yang bajunya aja udah cantik banget..ntar makin diliatin lagi..”

Saya: “hoo heee oke2 hehe..”(sedikit GR sambil menerima dengan senang hati dan lapang dada alasan suami) 😛

Saya: “yaudah deh klo gitu khansa aja deh yg aku beliin gamis bunga-bunga yang cantikkk cantikkk mumpung masi boleh haha >_< “

***

Jadi, tiap mau beli gamis atau jilbab, saya hampir selalu nanya dulu ke suami..

Saya: “a..boleh beli jilbab itu gak…?

(kasi liat ke aa) kemudian aa memperhatikan dan memutuskan..
Suami: “mmm nggaa”
Saya: “why? “ (mencoba ngeles lagi 😛 )

Suami: “Itu meski panjang dan 2 rangkap tapi rangkap keduanya ada bunga2nya gitu.. “

Saya: “oooo ok”

Saya: “A klo ini boleh ga..? kan polos? “

Suami: “iya polos tapi warnanya terlalu terang”

Saya: “oooo ok”

Saya: “Klo ini boleh?”

Suami: “mmm ngga..”

Saya: “loh knapa?” (ngeles lg)
Suami: “itu meski udah panjang jilbabnya dan 2 rangkap tapi rangkap pertama dengan kedua beda warna.. “

Saya: “emang knapa..?

Suami: “yang polos aja ya say..”
Saya: “baiklahhhhh” 😀

Percakapan yang biasa saya lakukan dengan suami, mmm sebenernya lebih ke “nge-test” suami, sejauh mana suamiku ini akan “membiarkan” istrinya untuk “melirik” gamis-gamis n jilbab yg cantik hehe

Alhamdulillahhh saya sangat bersyukur mempunyai suami seperti dirinya..

~*Afra Afifah*~

Tanah Baru, Depok