Enaknya Nikah Muda~!:) Januari 6, 2011
Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini.Tags: pernikahan
trackback
Banyak teman-teman yang bertanya ke saya, “gimana fra, nikah enak gak?” Dan selalu saya jawab, “yaa smua tergantung dengan siapa kamu menikah” 🙂 nah lhoo 😀 Yup, saya menjawab sejujur-jujurnya koq 😉 maka dari itu, jangan sampe deh salah pilih pasangan 😉 karena tentunya kita mau menikah sekali saja seumur hidup kan? Sampai ajal menjemput, insyaAllah. Pilih baik-baik, seleksi baik-baik siapa yang akan menjadi pasangan hidupmu nanti. Seseorang yang akan menemanimu, di dunia dan akhirat nanti, insyaAllah…
Karena Alhamdulillah saya menikah muda, dan memang karena ingin menikah muda, hehe. Maka saya ingin berbagi rasa nih, enaknya nikah muda 😉 (aihhh) 😛 :
- Saya sudah menyempurnakan setengah Dien saya, sedari muda. Alhamdulillah. Dulu saya berfikir, gimana ya..kalau Allah sudah ‘memanggil’ saya, tapi setengah dari agama pun belum saya raih..? Tentu saya takut, sedih dan malu kepada-Nya jika hal itu terjadi..meski takdir stiap manusia sudah di tentukan oleh-Nya. Tapi, manusia diwajibkan untuk berusaha, maka dari itu, saya harus berusaha menggenapkan setengah agama saya, sedini mungkin.
- Mendapat sahabat yang paling setia, pembimbing, dan juga penghibur di kala sedih, penyemangat di kala semangat sedang surut, dan pengingat di kala berbuat lalai dan salah. Itulah suami. Tentu saja suami yang shalih.
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71)
- Jarak umur antara kita dan anak-anak kita tidak terlampau jauh. Itu juga yang menjadi alasan saya untuk menikah muda, selain jarak umur yang tidak terlampau jauh, merawat anak dan mendidik anak di kala muda adalah waktu yang terbaik. Karena dari segi fisik, tenaga dan pikiran, masih “fresh”.
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
- Prioritas hidup sudah dibangun sejak dini. Mungkin, kalau saat ini saya belum menikah, setelah lulus kuliah saya akan kebingungan, antara kerja dan menikah. Jika jodoh belum kunjung datang, maka bisa jadi saya terpaksa untuk bekerja di perkantoran. Menjadi karyawan swasta atau pemerintah, yang harus pergi pagi, dan pulang di petang hari. Sungguh suatu pekerjaan yang paling tidak saya inginkan. Tapi, jika belum menikah, bisa saja pekerjaan tersebut terpaksa saya pilih, mengingat status saya yang anak sulung dari 6 bersaudara. Adik saya banyak dan saya merasa memiliki tanggung jawab lebih untuk membantu mereka. Sekarang, karena sudah menikah sebelum lulus kuliah, saya bisa membangun prioritas dan rencana kehidupan saya kedepannya. Karena saya menyenangi bisnis, saya bisa memulai bisnis sedini mungkin. Tidak ada bisnis yang instant, smua mesti dibangun dari bawah, dari nol. Mengalami jatuh dan bangun. Dan itu yang sudah saya bangun dari sekarang. Faktor adanya anak pun membuat saya lebih memikirkan jika ingin jajan, atau belanja barang ini dan itu. Jika masih single? Bisa saja uang tersebut sering saya hamburkan untuk jajan, ke salon, dsb. Karena belum ada tanggungan, dan sesuatu yang harus dipikirkan. Selain adik-adik tentunya.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).
- Jika ingin pergi ke luar kota, dan tempat-tempat yang ingin saya kunjungi. Kebetulan saya orang yang suka jalan-jalan hehe, Alhamdulillah kini bisa ditemani oleh suami.
- Seseorang yang saya cintai dan mencintai saya, ada di dekat saya. Saya halal untuknya dan dia pun halal untuk saya. Tidak perlu sembunyi-sembunyi untuk menelfon karena rindu, tidak perlu sembunyi-sembunyi karena ingin berduaan, tidak perlu malu bila ingin bergandengan tangan. Dan tentunya, tidak perlu takut dosa karena berpacaran, karena smuanya sudah halal dan berbuah pahala. Alhamdulillah.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan.” (HR. Ahmad)
dan “Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
- Hati saya tentram karena sudah menemukan qowwam bagi saya dan anak-anak saya.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
(Qs. Ar. Ruum (30) : 21)
- Saya bisa mudik lebaran ke luar kota, yeay!! Hehehe. Karena ibu saya orang betawi (yang tentunya mayoritas tinggal di jakarta, dan ayah saya orang minang yang-kebetulan- juga sbagian besar kluarga sudah pada hijrah ke Jakarta. Maka saya sering bosan di kala lebaran tiba, hehe. Ingin sekali rasanya merasakan mudik ke kampung halaman, di luar kota. Tidak mesti jauh-jauh, dari dulu keingingan saya memang kampung di Jawa Barat saja. Alhamdulillah kampung itu tidak terlalu jauh, hanya butuh kurang lebih 4 jam untuk kesana, Garut namanya
- Dengan menikah muda, saya belajar sedari dini menyelesaikan masalah-masalah yang saya hadapi bersama suami dan keluarga. Dan proses itu, membuat saya untuk semakin belajar dewasa, Alhamdulillah
Dan masiiihh banyak lagi enaknya nikah muda Eits, tentu saja nikah muda ada ngga enaknya juga lhoo. Yah namanya juga hidup. Mau status kita sebagai anak, ketika jadi istri, jadi orang tua, smua, pasti ada engga dan enaknya toh. Orang kaya di uji Allah, orang miskin di uji Allah. Orang baik di uji Allah, orang jahat pun di uji oleh Allah. Sungguh Allah Maha Adil, tinggal bagaimana kita menyikapinya bukan? 🙂
Tapi, sekali lagi.. jangan asal nikah muda lho yaa 😉 persiapkan diri baik-baik, pilih pasangan yang terbaik, seleksi baik-baik, karena faktor-faktor tersebut juga bisa menentukan kebahagiannmu ketika menjalani pernikahan sedari muda 🙂 Wallahu a’lam bish-shawab
~*Afra Afifah*~
Jagakarsa, 7 Januari 2011
[kapan ya kontraksinya? 😀 ]
cieeee prikitiew yg nikah muda, waduh fra jangan nyindir aku yang kerja pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan *halah :p, wekekekek
Kadang2 memang bosan juga ya di Jakarta terus. Saya juga ingin “menyingkir” tahun depan, tapi mungkin gak jauh2 dulu. Susah ke tempat kerjanya nanti… 😛
Menyingkir ke pinggiran Depok aja, yg masih bisa terasa kondisi “kampung” nya. Walau tetep kerasa macet di sini…
Btw, semoga diberikan kemudahan dan keberkahan dalam proses persalinannya…
salam kenal ya kak, teh, mba, bu .. hehe
saya juga kepingin nikah muda .. tapi mau lulus kuliah dulu .. maklum pria sebagai tulang pungung keluarga jadi harus punya persiapan yang matang ..
tapi kepingin nikah mudaa 😀
iya fra..gw jg pgn fra..gw sk postingannya..
smg bs jd pnyemangat tmbhn..
tp jgn asal nikah muda loh ya. hihi bner bgt kalimat ini mb.
salam kenal dr sy,
mhon do’a jg atas kabar duka di http://kakmila.wordpress.com/2011/01/04/semangat-sembuh-untuk-sausan/
terimakasih linknya
nice article
blog ant mungkin akan jadi lebih menarik lagi dengan ditambahi flag counter (biar tahu dari negara mana ja yang mampir)
bisa lihat triknya di link nie
https://enkripsi.wordpress.com/2010/11/30/memasang-flag-counter-di-blog-wordpress/
aku suka tulisan ini 🙂
semoga..semoga, hehe
iya fra so far nikah muda enak2 aja 😉 mungkin karna diridhoi Allah (pacaran sebelum nikah kan dosa)
gak enaknya kalo aku mungkin suka berantem-ngambek2an ala ABG ya maklum masih muda kan ummumnya emosi masih labil, tapi kalo dah baean jadi tambah romantis 🙂 tul gak fra
kalo dah lahir adeknya khalid sms yach, mau liat newbornbaby bangget neyy
Bundo mudo ini akhirnya menyudahi penantiannya… Lahirlah Sahira Shalihah…
Hmm… Hmm… Insya Alloh ndak ada lah Fra yang asal nikah. Tapi namanya taqdir, kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi… Yang penting husnuzhon bahwa taqdir masing-masing orang nggak akan ketuker.
Bener ya Fra, tiap keadaan itu ujian. Semua kebahagiaan dan kesuksesan seseorang terjadi karena izin Alloh, bukan semata usaha seorang manusia.
Betewe, ini ada tulisan tentang bergandengan tangan, hehehe… http://bit.ly/gdaCph
aku mudaaa endak yaaaa….?? 🙄
Aaaa.. pingin.. :p Kok aku kayak kak afra ya, udah ‘nyicil’ dari sekarang. Apakah ‘cita-cita’ ini akan tercapai, allahu a’lam, tapi semoga.. aamiin.. 🙂
Jadi tersentuh baca artikelnya mbk. selamat deh udah menemukan pasangan jiwanya. salam kenal..
wah jadi pengen pengen cepet nikah ne setelah baca artikelnya, nice inpoh gan 😀
eh, saya juga orang garut, suami saya orang jagakarsa. hahaha, kebalikan..
tapi nikahnya ngga muda2 amat sih, umur 23, lumayan lah ya.. hihi 😀
salam silaturahim 🙂
Ya enak banget tuh emang nikah muda, jadi kepingin aq..!
saya belum diijinkan nikah muda sama ortu ni 🙂
alhamdulillah alahkah bahagianya…jadi pengen cepet ngerasain jadi istri dan ibu muda..hahai….
jagakarsanya yg saya hafal daerah jalan kebembem, lebih tepatnya ngga tau 😀
jalan2 kecilnya banyak banget, nggak hafal2, hehe
salam kenal.. an juga nikah muda,.. n semoga juga Allah menghendaki supaya bs merasakan bgmn menjadi Ibu Muda.. ^^
jd pingin buru2 nikah nih…..
Nice article mbak… Saya ijin copy foto paling atas ya??? boleh?
yah saya trkat sm kontrak dr suatu instansi untuk nyelesain kuliah dl baru nikah mb.,. but.,.it’s amazing and wonderful article.,^_^
*iri* hehehhe 😀
saya jg ingin menikah muda. tp blm ada jodoh. 😦
Afra,,,I love u………….
sebenernya udah tau enaknya dari belasan tahun lalu,,,tapi qodarullah baru ketemu jodonya sekarang……
alhamdulillah, ikut seneng, smoga jadi kluarga samara ya 😀
Salam kenal Mbak,
Hoho, apa yg mbak paparkan soal keuntungan nikah muda, adalah juga apa yg saya jadikan alasan ingin menikah muda, namun Alloh belum pertmukan saya dengan jodoh saya nih, mohon do’anya yah mbak, biar bisa nyusul mbak Afra 😀
Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.
Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.
Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya agar tetap berada dalam kesucian.
Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.
Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di usia muda ada beberapa yaitu:
1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan di masa lalu.
2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.
Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di negara-negara barat saat ini:
1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia muda (piramida terbalik).
2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.
Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke depan? Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari. Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum tentu kita masih ada. Jangan menunda!
–> jalan2 k diary hujan ahhh….
cie…. nikah muda…. uhuyy…. ^^
alhamdulillaah…. Alloh memudahkan qt menggenapkan separuh diin. dan smoga Alloh menambah keberkahan pada kluarga qt smua. aamiin ^^
Alhamdulillaah aq bs nikah lebi muda setaon dari yg d’targetkan waktu jaman2 ababil duluw :p
Walopun nda dipungkiri dulu [pernah] punya kepengenan bwt nikah di usia yg [lebih] muda. Qoddaarolloh, ternyata terealisasi ‘n d’acc-ny baru pz usai lebaran haji. smoga nda mengurangi “smangadh” nikah muda-ny ya….
nikah, emang sesuatu bangettssss yah 🙂
#yg blom nikah, smoga Alloh memudahkan kalian smua menggenapkan separuh agama kalian (dg menikah).
baarokallohu fiykum ^^
Subhanallah 🙂
saya juga ingin nikah muda mu, tapi kenapa hati kadang masih ragu yaa..
salam kenal mbak… 🙂
Saya juga nikah muda,tapi ga muda2 banged sih.. soalnya nikahnya pas udah lulus kuliah.. begitu lulus langsung nikah ^_^
duuhh….ukhty ngebaca tulisan anty jadi ngiri saya…benernya dah pengen bisa seperti anty, tpi Allah belum mempertemukan jodohnya…mungkn bersabar kunci utamanya… wah makasih ya udah berbagi pengalamannya..semoga postingan ini bermanfaat 😀
alhamdulillah, saya pengen nikah muda, tapi saya masih belum berani, hafalan saya masih sedikit, takut kalo jadi imam bacaannya itu2 aja 😀 hehe