Ke Kawah Darajat, Samarang, Garut, Jawa Barat~! :) Februari 22, 2015
Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.Tags: catatan perjalanan
trackback
Di awal tahun 2015 ini tepatnya tanggal 1 januari kemarin, kami sekeluarga (tanpa Sausan dan Hisyam) pergi ke Garut, ke rumah mertua saya di Limbangan. Sebelumnya kami hendak menuju dusun bambu di Lembang Bandung, tapi apa daya.
Rupanya masih musim liburan, jalan menuju Lembang macet sangat. Jadinya setelah shalat dzuhur-ashar di Masjid Darut Tauhid dan makan siang di tempat makan sekitar masjid, kami langsung putar arah menuju Garut. Namun ternyata, mau pulang pun sulit, macetnya luar biasa, sampai menjelang maghrib kami baru lepas dari kemacetan di Bandung.
Hikmahnya adalah: kalau masih musim liburan jangan pergi ke Bandung doeloe :p Alhamdulillah kami sampai di Limbangan malam hari. Disambut dengan suka cita oleh keluarga di Garut. Setelah istirahat sebentar, shalat, kemudian langsung dihidangkan masakan Ibu Mertua yang lezat. Alhamdulillah ^^
Keesokan harinya, setelah shalat subuh kami langsung menuju Kawah Darajat. Ini merupakan kali ketiga bagi saya ke Kawah Darajat, dan sepertinya saya mulai bosan untuk balik ke tempat ini lagi (maksudnya Kode: yuk cari tempat wisata lain lagi di Garut 😀 ) . Namun bagi papa mama dan adik-adik saya ke Kawah Darajat merupakan pengalaman pertama bagi mereka.
Kami berangkat sekitar pukul 5.30 dari Limbangan, karena perjalanan ke Samarang membutuhkan waktu kurang lebih dua jam dari rumah mertua. Khawatir macet bila kami telat pergi kesana. Di kawah darajat anak-anak berenang di air panas beserta ayahnya, sedang yang perempuan menikmati pemandangan saja. Hehe
Rupanya Ibu mertua tercinta bawa bekal makanan, nasi, lengkap beserta lauk dan lalapan dan tentu saja, sambel garut! Gak dibuat dari rumah dong sambelnya, kebiasaan Mamah (panggilan ibu mertua) kalau bepergian dan mau nyambel , bawa ulekan dari rumah 😀 . Jadi sambelnya bener-bener fresh. Masyaallah nikmatnya..
Di cuaca yang sangat dingin, kawah darajat ini lebih dingin dibanding Puncak Bogor, kami makan nasi hangat lengkap dengan sambel garut buatan mamah yang fenomenal itu hehe. Satu piring tentu saja tidak cukup 😀
Satu hal yang masih patut dijadikan catatan bagi pengelola Puncak Darajat adalah soal kebersihannya. Kebersihannya Kurang. Padahal hal itu harusnya jadi hal utama yang harus diperhatikan bagi pengelola wisata.
Skitar pukul 11siang kami pulang dari Kawah Darajat untuk menuju Kebun Mawar di Jalan Raya Kamojang. Benar saja, ketika kami turun, mobil-mobil sudah memenuhi jalanan menuju kawah darajat. Alias macet. Alhamdulillah kami nda kena macet 🙂
[bersambung]
Komentar»
No comments yet — be the first.