jump to navigation

Ibu Hamil dan Gatal-Gatal Agustus 16, 2015

Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.
Tags:
3 comments

Memang benar kata orang, kehamilan anak yang satu dengan anak yang lain tidak bisa disamakan. Alhamdulillah setelah melewati trimester pertama penuh dengan rasa menahan eneg+mual dan muntah..akhirnya masa itu terlewati..dan kehamilan sekarang sudah 16weeks + eneg dan mualnya sudah jauh berkurang (atau malah sudah tidak muncul sama sekali..) namun yang sekarang saya hadapi adalah gatal-gatal hampir di seluruh tubuh.

Saya sendiri memang mempunyai alergi, yaitu alergi kontak dengan detergen, jadi istilahnya “bye-bye mencuci manual pakai tangan” namun alhamdulillah, suami sangat bersedia untuk membantu mencuci apa-apa yang saya tidak bisa melakukannya..mencuci abaya saya..sepatu saya.. (barakallahufik zaujiy 🙂 ) dokter kulit sendiri sudah menyatakan kepada saya kalau mencuci piring misalnya, gunakanlah sarung tangan plastik, supaya tidak kena sabun. Ya, sudah dilakukan meski seringnya tidak, karena seringnya merasa repot kalau harus pakai sarung tangan dulu dan suka berasa tidak nyaman, selama tangan ini lagi ga kambuh alerginya. Karena kalau sedang kambuh, otomatis mencuci piring pun di handle suami, karena tangan saya bisa sangat kering, karena kering jadinya kulit gatal dan pecah-pecah..oh perih sekali rasanya..

Tapi anehnya, saya juga ga bisa pegang jeruk nipis peras secara langsung, ya mungkin alergi juga kalau harus dipegang dengan tangan secara langsung. Biasanya tangan ini langsung gatal-gatal dan perih. Begitu juga ketika makan nasi padang dengan menggunakan tangan (bukan sendok), wuih..rasanya gatal sekali tangan ini..entah alergi apa dengan nasi padang itu..kemungkinan kuah santannya mungkin? karena kalau pegang ayam bakar atau rendang ya biasa-biasa saja..

Begitulah..sampai ketika mudik setelah lebaran kemarin di garut, saya merasakan gatal-gatal di punggung tangan sebelah kiri. Bingung, kenapakah, karena yang sering kena alergi justru tangan kanan dan dibagian telapak serta jari-jari tangan kanan, bukan di tangan kiri, apalagi dipunggungnya. Itu yang saya ingat awal mulanya. Sampai kembali ke Depok, saya menyadari kalau gatal-gatalnya semakin menjalar ke lengan, kaki, leher dan bahkan ke wajah. Subhanallah, sampai luka-luka lecet dan hitam-hitam karena saking gatalnya dan saya tidak tahan untuk tidak menggaruknya! Meski kalau frekuensi gatalnya sedang berkurang, yang gatal-gatal tersebut dan hitam-hitam akan menghilang dengan sendirinya. Cukup mengganggu aktifitas memang. Saya rasakan juga salah satu pemicunya adalah udara yang panas, jadi saya tidak boleh gerah atau berkeringat. Kalau gerah, duh gatalnya.

Saking terganggunya, saya browsing “kehamilan dan gatal-gatal” saya baca di beberapa artikel dan forum-forum ibu-ibu di internet, oh ternyata memang ada sebagian ibu-ibu yang mengalami hal ini. Ya..memang sudah dari “sananya” …”bawaan bayi” kalau kebanyakan orang awam bilang.. pengaruh hormon.

Karena ketika hamil Khalid dan Khansa saya tidak merasakan gatal-gatal seperti ini. Jadi hal ini merupakan pengalaman yang baru bagi saya. Masyaallah ya,benar-benar tiap kehamilan itu unik. Semoga Allah menjadikan anak yang saya kandung menjadi anak yang shalih/shalihah… dan proses melahirkan nanti berjalan dengan lancar..semua sehat dan selamat.. aamiin