Kepada Istriku Agustus 29, 2008
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Pandanglah yang masih sempat ada…
Pandanglah aku: sebelum susut dari Suasana…
Sebelum pohon-pohon di luar tinggal suara…
Terpantul si dinding-dinding gua…
Pandang dengan cinta…
Meski segala pun sepi tandanya waktu kau bertanya-tanya,
Bertahan setia langit mengekalkan warna birunya…
Bumi menggenggam seberkas bunga, padamu semata…
~Sapardi Djoko Damono*~
Mata Jendela,
Kumpulan Sajak
1967
Saya tidak berani comment untuk yang ini…
ketika ada terasa tiada 😀
huhuhu copas bu 😦
wuihhh… dalem juga.
suasana hati ya?
afra ni tulus,,,,,
masa g kenal,,,
hmmm, afra suka sama hujan ya???
Duh puisi-puisi dimana2 kutemui puisi brtebaran dimana2, Sedang rasa apkah yang empunya blog?Pkbr ukhti?:) Met ramadhan ya. btw udah knjungi blogs tips2 yg ini lum.^_^
Mungkin kan hadir sudut lain kini
tapi, hanyalah serangkaian bunga tertulus yang kan terhaturkan kelak
Tetaplah bertahan hingga sudut pastimu di hadap
maka, pandangi ia saat itu jua…
^_^ ana juga suka nulis puisi ukh…
puisi2 liris kaya gini emang selalu menyentuh…
afra, afra
assalaamu’alaykum
hmm…
puisi yang bagus sekali untuk istri saya nanti 😀
sajak yg indah sobat
Emmmm … tak tahu mau berkata apa … membacanya saja aku sudah terpana ..
Bertahan setia langit mengekalkan warna birunya…
Bumi menggenggam seberkas bunga, padamu semata…
dalam sekali..
*sotoy gini, belum punya juga.
waduh…tentang istri lagi.
saya belum saatnya nih.
merenung…
memikirkan makna puisi tsb..
.. oww.. dalam sekali.. permintaan kepada sang isteri sebelum pergi utk selamanya..
Prikitiuwwwwww
cool