Sonet 13 Maret 20, 2012
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Titik-titik hujan belum juga lepas
dari tubir daun itu;
ditunggunya kita lewat.
Kupandang ke atas;
sebutir jatuh di bulu matamu,
yang lain meluncur di pelipismu.
Pohon itu kembali menatapmu,
hanya selintas.
.
Diberkahinya tanganku
yang ingin sekali mengusap basah
yang mendingin di wajahmu.
Kau seperti ingin melakukan sesuatu.
Aku pun mendadak menghentikan langkah sejenak-
jangan tergesa,
agar bisa kaubaca niat titik hujan.
.
Butir-butir hujan menderas
dari sudut-sudut daun itu
tepat ketika kita lewat.
Kupandang ke atas.
Pohon itu tak lagi menatapmu.
Ada yang membasahi kerudungmu,
meluncur ke dua belah pundakmu.
Dibiarkannya kita melintas.
.
Kita pun bergegas
agar segera sampai ke ujung jalan tanpa bicara.
Tak lagi berniat menafsirkan titik hujan?
.
~*Sapardi Djoko Damono*~
bagus puisinya…
pikiranku cerah bila mampir kesini..senyum deh
puisi yang sangat bagus !!
Mbak, izin kopas puisinya untuk d blog saya yah… 🙂
bagus sekali..
Bagus 🙂
puisi yg puitis ia ……….
makasih atas infonya…