Sonet 12 Maret 20, 2012
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Perjalanan kita selama ini ternyata tanpa tanda baca,
tak ada huruf kapital di awalnya.
Yang tak kita ingat aksara apa.
Kita tak pernah yakin apakah titik mesti ada;
tanpa tanda petik, huruf demi huruf berderet rapat-
.
dan setiap kali terlepas, kita pun segera merasa gerah lagi dihimpitnya.
Tanpa pernah bisa membaca ulang dengan cermat
harus terus kita susun kalimat demi kalimat ini-
tanpa perlu merisaukan apakah semua nanti mampat pada sebuah tanda tanya.
.
Tapi bukankah kita sudah mencari jawaban,
sudah tahu apa yang harus kita contreng jika tersedia pilihan?
Dan kemudian memulai lagi merakit alinea demi alinea, menyusun sebuah dongeng?
.
Tapi bukankah tak ada huruf kapital ketika kita bicara?
Bukankah kisah cinta memang tak memerlukan tanda baca?
.
~*Sapardi Djoko Damono*~
.
.
pict from http://www.photobucket.com
Komentar»
No comments yet — be the first.