Belajar Dari Garut: Garut, GO GREEN~! :) Oktober 16, 2011
Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini, Lembar Kehidupan.Tags: catatan perjalanan, Khalid Khairy, Khansa Kazhima
trackback
Selalu saja ada hal menarik yang menyenangkan untuk diceritakan, tentang kota kelahiran suami saya, di Limbangan, Garut, Jawa Barat. Mulai dari sambal Garut khas buatan mertua, udaranya yang sejuk, tempat-tempat wisatanya, keramahtamahan penduduknya, alamnya yang indah, sampai mengenai bagaimana kami menghabiskan waktu liburan kami disana dan perjalanan mudik itu sendiri.
[halaman rumah mertua yang asri dan hijau, bebas dari sampah ^^]
[situ bagendit, salah satu tempat wisata di Garut]
Perjalanan mudik pun akan jauh lebih menyenangkan, bila kita dapat memberikan manfaat untuk Bumi kita tercinta! Loh..? Memangnya ada kaitannya..? Tentu saja ada, banyak malah! : ) Misalnya mudik dengan menggunakan bus, sebagai salah satu alat transportasi umum. Kenapa kami menggunakan bus..? karena selain nyaman dan ongkos perjalanannya murah, naik kendaraan umum seperti bus juga dapat membantu mengurangi polusi udara : ). Coba bayangkan, jika setiap keluarga mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi? Jalanan akan semakin macet, polusi udara pun akan semakin tinggi akibat dari banyaknya asap kendaraan. Selain naik kendaraan umum, memilih waktu yang tepat untuk mudik juga dapat membantu bumi kita lho! Karena itu, saya, suami dan anak-anak biasa memilih mudik ketika malam hari, waktu subuh, atau jika bertepatan dengan libur lebaran, kita harus pintar memilih hari kapan kita mudik ke kampung halaman, agar terhindar dari kemacetan luar biasa akibat padatnya arus kendaraan, yang pada akhirnya akan merugikan bumi dan diri kita sendiri.
[tol cipularang di pagi hari, arus kendaraan lancar jaya! ]
Meski sering berhasil mudik dengan lancar tanpa terkena kemacetan yang berarti, kami toh pernah juga merasakan kemacetan luar biasa saat mudik lebaran. Padahal sebelumnya, kami sudah memperkirakan waktu yang tepat untuk mudik ke Garut. Yaitu hari dimana sudah melewati puncak arus mudik, sehingga tidak terjebak macet dijalan. Rupanya, manusia punya rencana tapi Allah berkehendak lain. Kami terjebak kemacetan yang luar biasa..! Sungguh, saat itu baru kali pertama buat saya dan keluarga merasakan macetnya mudik lebaran. Perjalanan Jakarta-Garut yang biasa ditempuh 3,5 sampai 4 jam dengan menggunakan bus, saat itu kami tempuh dengan 9 jam! Tubuh pun menjadi sangat lelah, pikiran suntuk karena bosan, pemborosan bensin, dan polusi udara menjadi tinggi! Itulah akibatnya jika salah perhitungan memilih waktu mudik.
[di dalam bus, saat menunggu antrian di pintu tol]
[terjebak kemacetan luar biasa di Nagrek]
Akan tetapi, Alhamdulillah… letih yang kami rasakan dalam perjalanan, terbayar sudah dengan senyum orang tua dan keluarga di Garut yang berbahagia menyambut kedatangan kami, serta istirahat yang cukup dan makan masakan mertua tentunya! hehehe…Masakan khas sunda buatan mertua memang selalu membuat rindu di hati : )
[makanan buatan mertua, Enak Banget~!
]
[bahan-bahan sambel Garut]
Nasi, ikan goreng, lalapan, kentang goreng , dan sayur sop serta ditambah dengan sambal garutnya yang nikmat, membuat makan sepiring nasi pun belum cukup! Dan asiknya lagi, sebagian bahan masakan ibu mertua, di ambil dari kebun dan kolam sendiri. Mau makan ikan tinggal ambil di balong (kolam) ikan yang letaknya di depan, di samping dan di belakang rumah mertua. Mau nyambel, cabe rawitnya pun tinggal dipetik dari tanaman cabe yang ditanam mertua. Mau es kelapa, tinggal panjat pohonnya dan petik deh! Yap, semudah itu! Alhamdulillah…
[balong (kolam) di depan rumah mertua, tampak juga pohon kelapa dari kejauhan]
[tanaman cabe rawit di kebun rumah mertua]
Ketika tahu kami sudah sampai di Garut, keesokan harinya emak (panggilan untuk neneknya suami) biasanya senantiasa mendatangi kami dari rumahnya yang tak jauh dari rumah mertua. Emak memang sudah lanjut usia, dan tenaganya pun tentu saja sudah tidak seperti waktu muda dulu. Tapi Emak tetap rajin berjalan kaki dari rumahnya untuk bertemu kami, para cucu dan cicitnya. Padahal, bisa saja Emak menyuruh salah satu anaknya untuk mengantar jemputnya dengan motor untuk mencapai rumah mertua. Namun Emak tidak melakukan itu, meski harus dengan bantuan tongkat untuk membantunya berjalan. Ah…Emak memang sungguh luar biasa! Dan mungkin tanpa Emak sadari, tindakannya untuk sering berjalan kaki itu ternyata sangat bermanfaat bagi Bumi dan diri Emak sendiri. Emak jadi lebih terlihat sehat dan segar dibanding orangtua lain seusia Emak, dan Emak juga telah membantu mengurangi polusi udara dengan berjalan kaki. Ternyata, tidak hanya Emak yang rajin berjalan kaki, sering kali saya lihat warga Desa juga rajin berjalan kaki ketika pulang dari sawah, sekolah, atau tempat lainnya. Aktifitas yang sangat patut dicontoh ya! : )
[Emak dataaaanggg ^^]
[warga desa yang rajin berjalan kaki : ) ]
Emak datang, para cicit pun riang : ) Anak-anak saya senang sekali bermain dengan Emak dan para Mamang (paman) kecilnya yang masih usia SD.
[main sama Emak]
[khalid (anak sulung saya) bermain kelapa dengan para mamang kecilnya ^^]
Setelah asik bermain dengan Emak dan Mamang, Khansa (anak kedua saya) pun tertidur. Karena Khansa tidur siang, maka tak lupa saya matikan lampu untuk menghemat penggunaan listrik.
[Khansa lagi bobo siang]
[rumah mertua]
Alhamdulillah di setiap kamar rumah mertua saya terdapat jendela, maka otomatis sirkulasi udara dalam kamar pun baik. Jadi, tidak perlu lagi AC di dalam ruangan, yang bisa mengakibatkan semakin panasnya Bumi yang kita huni ini.
Idul Fitri yang dinantikan pun tiba. Kami dan keluarga besar berkumpul di rumah Emak untuk bersilaturahim dan makan-makan! Senangnya! : )
[makan-makan di rumah Emak]
Dan saat-saat yang dinanti anak-anak tentu saja saat kakek dan nenek membagikan “THR” hehehe. Nenek membagikan langsung uangnya kepada para cucunya, tidak perlu repot-repot lagi menggunakan amplop. Tentu saja tindakan nenek juga bermanfaat bagi bumi sebagai upaya penghematan penggunaan kertas! Nenek memang cerdas!
[Nenek bagi-bagi “THR” hehehe]
Wah, ternyata banyak hal mudah yang dapat kita lakukan yang bisa bermanfaat bagi bumi kita yah! Karena itu, Ayo!! sudah saatnya kita bertindak bagi bumi, yang sudah banyak memberi, untuk masa depan kita dan generasi mendatang! Hidup GO GREEN!
~*Afra Afifah*~
[Depok, 17 Oktober 2011]
hmm..subhaanalloh jd pengen ke garut ea
Wow… ini dia, masing-masing orang punya kota yang dibanggakan… 😳 *seperti saya membanggakan Surabaya*
garut emang indah teh… hehe ^^
emank indah suasana desa…
jadi pingin pulang kampung… 🙂
ini tentang kampung saya teeeh! hihihi… saat ini saya juga lg tinggal di garut…
salam kenal teh afra! klo mudik lagi mampir yaaa
🙂
Wow… ini dia, masing-masing orang punya kota yang dibanggakan… *seperti saya membanggakan Surabaya*
+1
ummm,,, makasih yah info-infonya, keep to share GAN
kayaknya seru tuh gan 😀
salm kenal yya 🙂
http://www.hajarabis.com
salam kenal…
nice info 🙂
kunjungan dan komentar balik ya gan
salam perkenalan dari
http://diketik.wordpress.com
sekalian tukaran link ya…
semoga semuanya sahabat blogger semakin eksis dan berjaya.
mau dong masakan mamahnya ka sofyan T-T
lucu bayinya…:D
sudah lama tak berkunjung, eh tahu2 udah lebaran haji…
met lebaran Afra 🙂
mohon maaf lahir bathin
makasih atas semua info nya
salam kenal
mantaf. semakin banyak orang indonesia sadar lingkungan.
semoga indonesia ke depannya semakin rindang, sejuk dan nyaman ditinggali.
sangat indah pemandangan d garut,,,