jump to navigation

Bunga April 22, 2009

Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.
Tags:
trackback

Mawar itu tersirap dan hampir berkata jangan ketika pemilik taman memetiknya hari ini…

Tak ada alasan kenapa ia ingin berkata jangan sebab toh wanita itu tak mengenal isaratnya…

Tak ada alasan untuk memahami kenapa wanita yang selama ini rajin
menyiraminya dan selalu menatapnya dengan pandangan cinta itu
kini wajahnya anggun dan dingin…,

Menanggalkan kelopaknya selembar demi selembar…dan membiarkannya berjatuhan menjelma pendar-pendar di permukaan kolam…

~*Sapardi Djoko Damono*~

Perahu Kertas,

Kumpulan Sajak, 1982.

Iklan

Komentar»

1. ur sister - April 22, 2009

akhirnya posting lagi 🙂 apakah aku yang pertamax? nice poem, nice picture… good job 😉

thengkyu sist~!

2. just 'azzam - April 22, 2009

Nice!

yeah ^^

3. kholilah - April 22, 2009

wah…

bagusss……..

na’am 😉

4. fachri - April 23, 2009

apa artinya..?

tanya pak sapardi aja 😀

5. Sausan - April 26, 2009

Oi…
Cieee…

oi…
cieee jugaaa 😛

6. Fariha - April 26, 2009

blog baru:http://farihey.blogspot.com
blog lama udah ga kepake, tapi masih ada, ga didelete.

oce 😉

7. l5155st™ - Mei 4, 2009

Bu Sofyan, udah jadi mawar buat suaminya ya? ^_^
Saya belum punya mawar… 😦 , hikz…

alhamdulillah, insyaAllah akhy ^_^
mdh2an mawarnya cepat dtemukan ^_^

8. Yudhi - Mei 6, 2009

Askum…..

askum?


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: