Kukirimkan Padamu Februari 26, 2009
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Kukirimkan padamu kartu pos bergambar, istriku…
Par avion:
Sebuah taman kota, rumputan dan bunga-bunga, bangku dan beberapa orang tua, burung-burung merpati dan langit yang entah batasnya…
Aku, tentu saja, tak ada di antara mereka…
Namun ada.
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
~*Sapardi Djoko Damono*~
yeye jadi yang pertamaaa….hehehe
suka puisinya tapi lebih suka gambarnya coz da mawarnya… (:p)
minta gambarnya yagh fra..
bolehhhh????
bole dehhh
Assalamu’alaykum.,
Subhanallah ana dikelilingi pengagum pak sapardi
masih ingat ana mbak
ne shofiyah ajah ^_^
wuihhh “raudah marsyaku” 😀
T_T gak sempat blogwalking..
abis afra share foto..malah kepencet masuk “diary hujan”
mampir bentar ahhh, duduk2 di taman itu tuh
Suka sajak pak sapardi ya?
Bagaimana dengan “Hujan Bulan Juni”?
subhanalloh….
seindah taman yang aku liat di pojok kota Solo kmaren…
eh pa iya toh???
pingin istirohah…lahdloh…(bentar rehat…)
wo xde jamuannya…
walhamdulillah…
Makna puisinya apa ya Kak…? :p
Just passing by.Btw, you website have great content!
______________________________
Don’t pay for your electricity any longer…
Instead, the power company will pay YOU!
saya selalu suka dengan puisi sapardi….
..puisi yang romantis ya.. tapi secara realita, sang isteri sepertinya lebih senang jika yang dikirmkan bukan kartu pos, melainkan traveler cheque alias wesel pos…. hehe.. becanda bu.. 😀
masih ujaaaan ajeee..sekarang pan dah musim panas buu
wah….punya juga puisi ini…
bagus2 deh..tau “pusi cat air untuk rizki?” bagus deh bu guru…*eh judulnya bener ndak yah?hehehhe
Subhanallah..
mantap!
setelah yang punya menggenapkan setengah dien,
konten blog ini makin cihuy aja, makin inspiratif, makin mencerahkan!
Salut! ^_^
barangkali ini bisa menambah haru
kamu memang berwajah santa
kelembutan kelopak tipis tudung matamu
menyimpan mata yang saat jaga
tetap tidak terpisahkan
dari sukacita suci
seperti mata bocah
dimana pernah menitik air mata
dari sumbernya yang teramat dalam
dan tersembunyi
mungkin ada semilir sejuk,
getaran halus yang lolos melalui lipatan di sudur mata
dan bibirmu
aku terpaku, takjub
pada dudukan bibir
cara mengatup yang berbeda dengan saat kau jaga
seperti menekan mimpi atau gejolak yang ribut
mengendalikannya dengan sabar, tenang, seperempat senyuman
tapi dagumu yang ringan
seperti siap menyangga kepenuhan senyum dan tawamu
aku sepi dan dengan tenang mungkin damai
merindukanmu,
menyentuhmu,
mengetuk pintu sucimu
wajahmu adalah ingatan purba
bulan bundar negeri para kekasih
baru sadar, gambar2 di sini unik dan bagus2. dapat dari mana sih?
ya benar
tidak ada namun ada
waaaahhh.. itu puisi harusnya di bacain ma suami kayaknya gimanaaa gt ya? abis nikah kyknya ukhti afra jadi meLLow ni, ehm.. 😉
waktu baca puisinya q terpesona…
liat kebawah, jadi komentar : Ooo… Sapardi toh 🙂
Assalamualaikum…
Subhanallah..
Tulisan Mbak sepertinya g’ da yang g’ bagus..
Saya sedang baca buku Mbak yang pelajaran menjadi penulis..
Bagus bgt lho..
Banyak membantu dalam karya – karya Rie selanjutnya..
makasih ya Mbak…
Semoga suatu saat Allah mempertemukan kita, sama pada saat Mbak beertemu dengan Mbak Asma Nadia…
Penuh Perjuangan…
Doakan Saya Mbak bisa mengikuti jejak Mbak…
Walau pun Agak malas Karena g’ ada Fasilitas yang saya miliki..
Walau saat ini saya mengiba pada teman yang punya fasilitas..
Di Zaman ini, tanpa Fasilitas, apakah seseorang dapat mengembangkan apa yang di cita – citakannya?
Rie hanya ingin membuat orang tua Rie bangga dan mengurangi penderitaannya soal biaya kuliah Rie..
Wassalamu’alaikum…
Selalu saja spesial dan istimewa
duuuh disini masih ujan teruuus yaa !!!
kapan terang nya niiiii ????
mbaK afRa.. 😉
Assalamu ‘alaikum…
selamat siang sahabat
lama yah kita takberkunjungan
maaf ya blue baru sempat ke rumahmu
semangat
salam hnagat selalu
rabu kumpul bikin mpk
eh fra gw tulis tentang anak2 fra, kali aja berguna sambil menanti kelahiran hehe
mampir ya
nyonya Sofyan, assalamu’alaikum ^_^
Assalamu’alaikum mbak afra.. lama tiada berkunjung ke sini 🙂
Ku kirimkan juga sebuah award special utk blog ini. Dan tolong dikerjakan PRnya heheheee
http://blog.rismaka.net/2009/triple-award-for.rismaka
hmm…
sudah lama sekali tak menjejakkan kaki di tengah hujan
masih tetap dengan puisi-puisinya 🙂
???????
Assalaamualaikum,,salam kenal,,
Suka puisinya Pak Sapardi juga ya? 🙂