jump to navigation

I Want September 5, 2008

Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.
Tags:
trackback

I want to love you simply,
in words not spoken:
tinder to the flame which transforms in to ash…

I want to love you simply,
in signs not expressed:
clouds to the rain which make them evanesce…

~*Before Dawn : The Poetry of Sapardi Djoko Damono*~

Iklan

Komentar»

1. bapakethufail - September 5, 2008

aku pun akan hadir dengan kesederhanaan
dengan cinta, tulus dan kejujuran
(he he he …)

: )

2. Zulmasri - September 5, 2008

dan itu, insya Allah sudah dan sedang kulakukan…

alhamdulillah : )

3. aboezaid - September 5, 2008

barokallahu fikum
smg shoum qta di ridhoi Allah

ukhti penggemar pak Sapardi yah?

wa fiik barakallah…

amiin…

hmm lbih tepatnya bukan penggemar pak sapardi..tp penggemar puisi2 bliau yg bgitu byk mnyiratkan makna yg mendalam..karenanya, bgitu indah jika dibaca…

4. ghaniarasyid™ - September 6, 2008

Subhanallah…

sastra Inggris-nya excellent, euy! :mrgreen:

benar2 menggambar apa itu cinta…

: )

5. yakhanu - September 6, 2008

saya kurang bisa berbahasa english..
kalo bahasa portu saya bisa coz saya di tim2 4 thn
walah… 🙂

wah ngapain di tim2?
coba..terjemahkan puisi “i want” ini ke dalam bhs portu bs ta?

6. yanti - September 6, 2008

Hmmm aku selalu suka ada diblog ini… gambar-gambar hujannya bikin aku ngerasa adeeeeemmmmm Thx yaaaaa

alhamdulillah…u re welcome bunda 😉

7. neng fey - September 8, 2008

kalo puisi yang ini gw ngerti 🙂 biasanya ga ngerti ama puisi, suka pusing hehehe

alhamdulillah kl gt : )

8. yodama - September 8, 2008

Nice!

Cintai apapun scr sederhana. Coz, msh ada cinta yg teramat istimewa, yakni cinta pd Sang Pemilik CINTA.

stuju : )

9. aboezaid - September 9, 2008

Fra, gmn sih cara bikin efek air d gambar? tau ga? bales di blog qu aja Fra.. hehe

tutorialnya ada di blognya akh sadat…

http://www.akhsa.wordpress.com

10. ahsinmuslim - September 10, 2008

selalu ada yang menawan di dalam kesederhanaan

benar ya akhi..

11. Sausan - September 11, 2008

Ehem.

ehem juga 😛

12. afrapastitahulahsiapa - September 11, 2008

ikutin sausan juga…: “ehem”

ehem juga deh untuk “afrapastitaulahsiapa” : )

13. artja - September 11, 2008

versi indonesia lebih menikam.

sama aja mnurut saya pak..sama bagusnya : )

14. Farid Yuniar - September 11, 2008

aku ingin berkata dengan sederhana,
kata yang tidak sempat dikatakan,
oleh angin, yang menjadikan hujan bergelora.

: )

15. umybilqis - September 11, 2008

dingin-nya…..

pake jaket ka..biar gk kdinginan ;D

16. awisawisan - September 14, 2008

terjemahannya oleh sapa buk?
ohok2

siapa kira2 buk? uhuk2..

17. wahyukresna - September 14, 2008

air mataku gerimis mbaca puisi itu…

: )

18. ariefdj™ - September 14, 2008

@ artja
versi jawa lebih membingungkan..

lah? kyk ada versi jawanya aja… 🙄

19. ariefdj™ - September 14, 2008

@ awisawisan
..wah.. poenerjemahnya ya ? ..

bukan mas fajar penerjemahnya koq.. :mrgreen:

20. ariefdj™ - September 14, 2008

@ afra
.. hatrix pisan ah.. he he..

hatrix apaan pak arief ❓

21. riafvanti - September 15, 2008

suuukaaaaaa deh fra 🙂

samaaaaa va 😉

22. sagung - September 15, 2008

air tenang menghanyutkan, ….

air beriak tanda tak dalam *loh?

23. arinkusayang - September 15, 2008

wahhhhh.. afraa, aku juga seneng bgt tuh sama puisi ini.. hiks..versi bahasa inggrisnya romantis bgt ternyata..gak kalah romantis sama versi bahasa indonesia..

hehe iyah btul rin 😉

========================================

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

(Sapardi Djoko Damono)

========================================

Dua bait puisi dari salah satu penyair favoritku….

Ga tau kenapa ya…aku jatuh hati sama puisi ini sejak pertama baca

yups, me too 8)

Padahal, kalo diliat-liat, puisi ini ga mengandung banyak kata-kata yang biasa ada di puisi-puisi kaum pria kalo lagi ngegombalin wanita, seperti “sayang”, “rindu”, dll…

thats the point~!

Kata salah seorang temanku, “Ga romantis banget sih!”

Tapi kalo menurut aku…

Itu adalah puisi cinta paling jujur yang pernah aku baca

sangatttt stujuuu sm arin 😉

Puisi ini bikin aku inget sama kata-kata seorang ustadz waktu beliau nyampein khotbah nikah di akad sodaraku, sekitar sebulan yang lalu

Waktu itu dia lagi nerangin makna “Mawaddah” dan “Rahmah”

(Itu lho…yang selalu jadi doa standar buat orang yang abis nikah : “…semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah…”

“Mawaddah itu sering diartikan sebagai cinta, padahal…makna mawaddah lebih dalam daripada itu,” katanya. “Bahasa Indonesia tidak mampu menerjemahkan keindahan bahasa Arab dengan tepat. Cinta? Yah..bolehlah kalau mau mengartikan mawaddah sebagai cinta. Tetapi itu lebih tepat sasaran buat pengantin baru, yang masih segar bugar, masih cantik dan ganteng, masih fit, masih kuat (halah…masih kuat?), bukan pasangan suami istri yang sudah tua, peyot, pikun, seperti saya ini.”

“Jujur saja, kalau sudah setua saya mah, rasa cinta itu sudah kemana tahu perginya. Yang ada di hati saya dan istri sekarang adalah mawaddah, yaitu perasaan yang menginginkan agar satu sama lain selalu berada dalam keadaan yang baik. Selalu mendoakan dan saling memberikan yang terbaik demi ridha Allah. Bukankah hal itu lebih dalam daripada cinta?” lanjut beliau.

“Nah, sekarang, bagaimana dengan Rahmah? Rahmah itu berarti kasihan terhadap suami atau istri kita. Merasa iba padanya. Terutama kalau pasangan tersebut sudah berusia lanjut. Apabila suami pergi untuk beberapa waktu, sang istri menunggu di rumah dengan harap-harap cemas, bahkan kadang tidak bisa tidur di malam hari karena memikirkan kondisi suami.” Selesai.

(Sebenernya sih…kata-kata pak ustadz ga sebaku ini. Khotbahnya waktu itu justru disampein dengan logat Sunda Banten yang lumayan kental plus disisipin beberapa kata dalam dalam bahasa Sunda yang sumpe deh aku ga ngerti)

Iya juga ya, mungkin di awal-awal nikah, rasa cinta itu masih ‘nyala’

…dan bahkan berkobar-kobar!

iyah..papaku jg blg gitu..nikah enaknya di awal2 doank..hehehe..seterusnya yg bikin “enak” adalah pemahaman agama sang suami dan istri itu…jadi yg bkin cinta itu tetap mnyala adalah dien : )

Tapi gimana dong kalo dah seumuran ama pak ustadz itu?

Terus terang aku sih udah males kali ya cinta-cintaan kalo dah tua gitu…

aku gk mau males..aku yakin cinta itu gk absolut..sm kyk yg lain..kcuali Allah sang pemilik dan pemberi cinta… tapi cinta itu bs dijaga..dirawat..biar bs tetap langgeng..sampai tua… toh masih banyak juga nenek-kakek kita yg tetap romantis sampai tua.. tetap saling sayang dan bs menunjukkan kasih sayang sampai tua..dan aku ingin seperti itu..sangat ingin spt itu..krn itu, cinta harus diperjuangkan..krn cinta adalah perjuangan : )

Beneran deh itu khotbah ngena banget

Ngingetin kalo suatu pernikahan itu ga akan kokoh kalo cuma didasari cinta dan hasrat semata

tentu saja…pondasi cinta itu sesungguhnya adalah cinta krn Allah…yg tdk lain adalah Agama… dan pernikahan gk akan kokoh kalau pondasi agamanya saja sudah rapuh..

Karena di sana ada makna sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah

Ada tanggung jawab yang gede…

ya..krn itulah dituntut komitmen antara suami dan istri..disana, ada hak dan kewajiban..masing2 individu yang saling mencintai krn Allah…

Makanya aku suka heran deh…sama selebritis yang suka kawin-cerai itu

Ngakunya pacaran dah lama, jadi udah saling mengenal dengan baik…tapi kenapa pas ada gesekan sedikit, trus langsung nyerah?

karena mereka taunya yg baik-baik aja selama pacaran..shingga mrk gk siap kali nerima kekurangan dr pasangannya…

Padahal…ada sebagian orang yang kenal suami atau istrinya cuma lewat foto dan biodata, tapi bisa bertahan sampe puluhan tahun dengan ‘menghasilkan’ banyak ‘buntut’…

Emang ya, pernikahan yang langgeng itu ga bisa diliat dari seberapa banyak kecocokan kita dengan orang kita nikahi. Tapi justru dihasilkan dari seberapa besar usaha kita untuk mengatasi segala ketidakcocokan yang ada…

stuju rin 😉

Yak…balik lagi ke puisi tadi

Aku bukan ahli bahasa, ga jago interpretasi pula

Mungkin kalo pengen tau arti sebenernya dari puisi ini, bisa nanya ke anak Sastra kali ya? Atau langsung ke penyairnya?

pak sapardi sendiri bilang, klo stiap puisinya..bisa di interpretasikan dgn byk cara..terganggung masing2 org yg membacanya…yg jelas, interpretasi bliau juga tentunya berbeda.. mnurutku, puisi itu gk asik klo interpretasi yg dipakai hanya interpretasi sang pujangganya saja..

Kalo menurut aku, puisi dan inti khotbah dari pak ustadz tadi punya makna yang hampir sama. Sama-sama sederhana, ga perlu ‘letupan perasaan’ yang heboh, tapi di dalemnya ada konsekuensi yang berat. Berat, tapi indah. Indah, karena justru kalo kita pikirin dalem2 ya, kayanya ada sesuatu yang ‘lebih’ daripada perasaan cinta itu sendiri

Dan seperti apa ‘sesuatu yang lebih itu’, aku juga sebenernya ga tau…cuma sok tahu aja, soalnya belom pernah nikah sih

hehe aku jg blom nih rin..tp udah bersotoy-sotoy ria..hahaha

Tapi bener deh…

Puisi ini ga bikin aku terlena

Ga bikin jadi melankolis…

Aku justru jadi iba, terharu…

Malah bisa lamaan terharunya daripada bacanya

(Abis puisinya pendek banget sih, cuma butuh waktu kurang lebih 10 detik buat baca…)

Kenapa ya?

aku..pernah nangis stlh skian kali membaca puisi “aku ingin ” rin… dunno why…

24. Muhammad - September 16, 2008

gambarnya saja bikin menggigil….

: )

25. mahfuzhoh - September 16, 2008

Assalamu’alaykum, buu….

Wuahhh..comment nya banyak euy

Wa’alaykumussalam Warohmatullah 😉

iya nih..knp yah… 🙄

26. Dalila Sadida - September 17, 2008

semoga dimudahkan! semoga dimudahkan (apaan sih?)! jangan lupa, harus ada somay! untuk sovenirnya komik aja! yohohoho….

smoga dimudahkan apaan sih de? 🙄

sovenir komik? emgnya acara “ultah” anak-anak~! =p

27. kakanda - September 17, 2008

Cinta,…
perlu hati-hati
tuk membuat DIA tak cemburu

: )

28. afwan auliyar - September 17, 2008

yes just simple for everything

: )

29. aboezaid - September 19, 2008

Fra, kunaon nya? ane mah skrng kuliah di sastra ..eh…malah jadi ga suka sesuatu yang berbau sastra 😦

eh..iya…aq jdi inget sama salah satu komen salah seorang ikhwan di blog neng dilla pinky… ttg nasihat buat para bloger muslim..agar selalu menjaga keikhlasan dan berhati2 thd bahaya cinta popularitas 😦

nt salah jurusan kali :mrgreen:

iyah insyaAllah…nasihat yg baik..barakallahufiik..

30. rhainy - September 19, 2008

afra…aku punya hadiah…ambil di blogku ya!!!
salam cinta….hehehe….

wah…makasi bunda.. 😉

31. Dalila Sadida - September 22, 2008

k, mampir ke blog dida dan tolong kerjakan “PR serba salah” ya. thnx b4

iya bu..ntar ye…abis lebaran insyaAllah..

32. Sadat - September 23, 2008

amiin. Smoga dimudahkan. lohh.. 😀

: )

sangat setuju…tggpn nt : tentu saja…pondasi cinta itu sesungguhnya adalah cinta krn Allah…yg tdk lain adalah Agama…

lama gak ada update jadi pada komen disini ya 😀

insyaAllah akhy… agama dan akhlaq adalah nomer satu..

33. ammah fudhail - September 23, 2008

udah, nikah sana! 😛

iyah..insyaALLAH..

tapi kamu siapa ya? am i know u?

34. dobleh yang malang - September 27, 2008

I want…suatu saat U can memberikan puisimu yg indah dari lobang pemikiranmu sendiri,pasti juga sama indahnya dng puisi para sastra. U pasti bisa, nona. Q doakan selalu. selamat malam dan salam hangat selalu. Met lebaran,ya.

i did it sir… just see my poems in “aku dan puisi” categories…enjoy…

35. ariefdj™ - September 27, 2008

Bukan bermaksud mempercepat waktu, tapi jaga2 jika tepat pada awal Syawal belom bisa nge-blog dulu, maka, saya, AriefDJ™ dengan ketulusan dan segala kerendahan hati mengucapkan :
“Taqobbalallohu minna wa minkum..
Minal Idzin wal faidziiiinn….
Maaf lahir bathin..”

P.S
Hatrix teh istilah q ajah sih, jika posting 3 kali berturut2.. Diambil dari istilah sepakbola, jika meng-gol-kan 3 kali dalam 1 pertandingan..

Taqobbalallohu minna wa minkum.. pak arief =]

36. estulyr - September 30, 2008

simply love Wow

aku suka puisinya by the way terinspirasi sama siapa nih ?
😀

ini puisinya pak sapardi djoko damono neng 😉

37. meidianakusuma - Oktober 8, 2008

sepertinya suka banget ama ujan yaa? ampe dominan ama gambar ujan gitu di blognya, aku juga waktu kecil suka banget ama ujan, heheheh

btw, poemnya seru2 loh!!

yups,,, i love rain so much 😉

makasih yah… oia, salam kenal juga 😀

38. Rindu - Oktober 11, 2008

Boleh masup kedalam gak sist .. saya kuyup nih diluar 🙂

mangga : )

39. rizuk - Oktober 16, 2008

yay..!!
aku terharu baca puisi ini..

satu tambahan dari aku:
‘cinta tidak harus memiliki’

simply, terdengar cliche tapi jleb..
apa gunanya memaksakan cinta kita kepada seseorang bila dia tidak mau, dan hanya akan menyiksanya..

pendapat mbak?

btul… setuju ..cinta itu bukanlah suatu paksaan : )

40. fatimah - November 19, 2008

duh bu..bagi si melankolis kayak diriku (hehe lebay..)..puisi ini bgus bgtz..

aku udah apal di luar kepala dr jaman SMA..thn brp ya??2002 kali ya..lupa..hehe

nice blog..

Salam kenal

salam kenal kembali 😉

yup, i really love this poem too : )


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: