jump to navigation

Tajam Hujanmu Agustus 28, 2008

Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.
Tags:
trackback

Tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
Payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,
dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan
deras dinginmu …
sembilu hujanmu …

~*Sapardi Djoko Damono*~

Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Iklan

Komentar»

1. l5155st™ - Agustus 29, 2008

Seakan2 Afra Afifah mengucapkan…

Ada tempat berteduh di ujung sana.
Setengah berlari aku mendekat.
Duduk beralaskan dedaunan dan kuambil kertas serta pena
dari saku yang mulai basah…
Lagi-lagi terbayang seorang wanita. Dan kutulislah bait cerita….
Semua tentang dia…
Tentang wanita nan jauh di sana…
Namun ada di jiwa…
Walau jarak memisahkan aku & dia…
Aku percaya, ada cinta dalam hatinya…

……….dialah Ibunda-nya Afra.

_____

Kok ga bisa bagus yah…? Semoga bisa belajar sedikit tentang puisi…

practise makes perfect~! : )

2. ariefdj™ - Agustus 29, 2008

wah.. kiasan yang bagus.. hujan yang deras adalah untaian kata-kata..

dan untaian kata-kata yg indah..ibarat hujan di pagi hari..

3. ghaniarasyid™ - September 6, 2008

suatu keinginan yang kuat
meskipun harus menerjang badai…

ya, untuk mencapai tujuannya..seringkali seseorang harus mlakukan pengorbanan yg sebanding dgn tujuan yg ingin dicapainya itu…

4. arRa II - September 17, 2008

hujan pun berhenti seketika, merasakan apa yang dirasakan afifah..

: )

5. Bingung Mo ngasih judul apa.. He.. He.. « blog’e arek Muneng, Medioen - Desember 16, 2008

[…] Tajam Hujanmu […]


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: