Ketika Jari-Jari Bunga Terbuka Agustus 28, 2008
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Ketika jari-jari bunga terbuka
Mendadak terasa:
betapa sengit cinta kita
Cahaya bagai kabut, kabut cahaya; di langit…
…
Menyisih awan hari ini; di bumi
Meriap sepi yang purba;
Ketika kemarau, terasa ke bulu-bulu Mata,
Suatu pagi
Di sayap kupu-kupu, di sayap warna…
…
Swara burung di ranting-ranting cuaca,
Bulu-bulu cahaya:
betapa parah cinta kita
Mabuk berjalan, di antara jerit
Bunga-bunga rekah…
…
~Sapardi Djoko Damono*~
Kupu nan indah …
…
mengingatkan saya untuk…
segara menikah, biar ndak mengalami hal-hal kayak dulu yang berkaitan dengan romance 😦
very beautiful, acually I liked your entire blog,
sajak seni karya yang seni ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,seni yang x dpt kita lakarkan,hanya dapat dibaca dgn perasaan kita………………….