Serial Liburan (1) : Ke Pantai Carnaval Agustus 9, 2008
Posted by Afra Afifah in Lembar Kehidupan.Tags: catatan perjalanan
trackback
Liburan hampir usai. Hari-hari kuliah pun siap menyambut saya dan teman-teman kampus. Tugas-tugas, bikin paper, presentasi, test kecil, uts, uas… akan kembali menyapa keseharian kami…
Tapi sebelum saat itu tiba, saya dengan senang hati akan menuliskan hari-hari liburan saya yang bermula pada awal juni dan berakhir pada tanggal 1 september nanti.
Awal Juni 2008, dua orang adik sepupu saya datang dari Bandung, yang pertama bernama Sarah ( Komputer UPI angkatan 2007), dan yang kedua adalah Ayu, ( FSRD ITB 2007). Maksud kedatangan mereka ke Jakarta adalah, karena Sarah ingin mengikuti UMB UI, dan saya pun bertugas untuk mengantarkan Sarah ke kampus ketika hari-hari ujian berlangsung.
Sehari sebelum Sarah dan Ayu pulang ke Bandung, Tante kami yang baik hati, Ries Woodhouse. Menyuruh kami untuk pergi jalan-jalan. Baiknya tante kami, bahkan jalan-jalan pun pake disuruh segala : ) Alhamdulillah…
Setelah berbincang dan memikirkan mau pergi kemana, akhirnya pilihan kami jatuh pada Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara. Sekitar pukul 14.30 WIB kami pun berangkat dari rumah tante, di daerah cinere. Dengan diantar Mas Ali, supir kepercayaannya tante, dan di”bekali” uang jajan yang bagi kami, lebih dari cukup; saya, beserta tiga sepupu saya yang sudah lama tidak bertemu, pergi dengan hati riang.
Tiba di pantai carnaval, hal pertama yang kami lakukan adalah foto-foto : ) Ya, foto-foto pemandangan pantai di sore hari yang sangat indah. Siluet senja pun menyapa kami. Dan tidak mau kalah deburan ombak pantai yang terletak di Jakarta Utara ini juga seolah-olah menyambut kehadiran kami…
Tak lama kami berfoto-foto, seorang laki-laki ramah menghampiri kami dan menawarkan kepada kami untuk menikmati pemandangan pantai dari tengah laut. Ya, dia adalah seorang penjual jasa wisata perahu pantai. Setelah tawar menawar terjadi diantara laki-laki itu dan kami, akhirnya kami pun tertarik untuk menggunakan jasa wisata perahu pantai. Selang beberapa lama kami berada di perahu, tapi perahu tak kunjung berangkat. Rupanya, abang penjual jasa perahu itu sedang mencari wisatawan lain untuk ikut menaiki perahunya. Cukup lama kami menunggu, akhirnya kebosanan pun menghampiri kami. Namun ternyata abang penjual perahu ini cukup cerdas, ia tawarkan kepada kami jajanan somay, sambil menunggu penumpang yang lain. Kami pun mengiyakan. Empat piring somay pun datang beserta beberapa botol air mineral. Ternyata sungguh nikmat menyantap somay diatas perahu yang bergoyang-goyang karena deburan ombak. Angin sore pun membelai lembut wajah-wajah kami. Penumpang lain pun datang, dan kami pun siap berangkat.
Di perahu, sang “abang perahu” memperlihatkan kepada kami seekor ubur-ubur yang berhasil ia tangkap. Kami antusias sekali. Karena belum pernah melihatnya langsung. Si “abang perahu” pun dengan suka rela akan menangkap ubur-ubur lagi untuk kami bawa pulang.
MasyaAllah, menikmati siluet senja di tengah laut sungguh mengasyikkan. Tak mau hanya duduk diam saja diperahu. Saya pun mengikuti aksi sepupu saya Lisa yang berdiri di depan perahu, sambil memegang erat tiang layar perahu yang kami naiki. Dan memang benar, berdiri lebih mengasyikkan, meski resikonya juga lebih besar, apalagi saya belum bisa berenang : )
Setelah puas berperahu ria, kami pun jalan-jalan di sepanjang pantai, dan duduk-duduk di tepi pantai, sambil melihat ke arah laut yang seperti tak ada ujung. Tak berapa lama, adzan maghrib pun memanggil kami untuk segera shalat. Kami pun bergegas untuk berjalan ke arah mushola pantai carnaval. Seusai shalat, kami berniat untuk segera pulang, karena hari sudah mulai gelap. Ditengah perjalanan pulang, kami melewati restaurant fast foof A&W, saya pun usul ke tiga sepupu saya untuk membeli ice cream, makanan favorite saya. Dengan senang hati dan tanpa ragu, mereka menyetujui usulan saya… hehe 😉
Ice cream pun habis, kami pun melanjutkan perjalanan lagi ke tempat parkir mobil, yang sudah ditunggui mas Ali dari awal datang. Ya, mas Ali memang maunya nunggu. Gak mau ikut… (*baguslah…hehe..)
Sepanjang pantai menuju tempat parkir… haduuuhh… bikin kami gerah… atau cuma saya ya..? Pasangan muda-mudi banyak sekali yang berjejer duduk berduaan dengan mesranya di sepanjang pinggir pantai. Saya bete, kalau mereka belum nikah. Ya sudahlah…
Hmmm, tapi boleh juga tuh bagi yang udah nikah pergi kesana waktu malam minggu..hehehe…
Liburan di bulan Juni pun, selesai~!
Saya kemaren juga ke Carnaval.
Liat Carnaval Taman Kanak-kanak. he..he.. Ponakan sih yang ribut ngajak
koq..udah beberapa postingan nih selalu ada kata-kata zawwaj yah 😀
paling asyik menikmati keindahan sunset-Nya. sesuatu yg kerap saya lakukan saat di sumatera dulu. matahari pelan tenggelam dan pijar cahaya bertahtakan langit, mega dan riak laut. indah sekali…
liburan memang sangat perlu mas sebagai penghilang stress
Subhanallah…
edan, dapet silhouette suset yang keren banget.
Duh, ukhti ini bisa termasuk di jajaran fotografer landscape ternama lama-lama ntar
Asyik ya di pantai; ada air, garam, pasir, debu-debu, orang bejibun…
Saya sampai bosan, hampir
Ibuuuuuu, pengen segera pulang ke Surabaya 😥
assalaamu’alaykum
ap, ap,
naek perahu?
nda takut nyelam kah?
kan kan kan…
assalaamu’alaykum
iya, tau aja kamu…
ehee