Hatiku Selembar Daun Juli 13, 2008
Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.Tags: Sapardi Djoko Damono
trackback
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak…
Terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi sebelum kausapu
tamanmu setiap pagi…
~*Sapardi Djoko Damono*~
duuuh.. melow
*duduk2 nunggu afra
..puisi itu, ahh…. Suara Hati Selembar Daun.. 🙄 kalo dijadiin judul lagu, hemm.. kira2, pas-nya apa ya ?..
daunnya boleh gak kubawa pulang…?
lembar daun yang luruh
menumbuhsuburkan tanah
untuk kemudian diserap akar si anak
alangkah mulianya
lembar daun yang luruh dari siinduk
menjadi makanan berguna bagi si anak atau dedaunan yang muda
itulah bakti dari daun luruh untuk generasi berikutnya
Satu-satu, daun berguguran..
Jatuh ke bumi, dimakan usia,
tak berguna tangis, tak berguna tawa,
redalah, reda..
Satu-satu, tunas muda bersemi,
Mengisi hidup, gantikan yang tua,
tak berguna tangis, tak berguna tawa,
redalah, reda..
hai, afra, salam kenal ya, saya ecy….dari makassar. Aku juga suka hujan looo. Karena hujan itu indah. Ok, keep rain ya, hehe
afra ini masih kuliah tho?
kirain udah lulus… abis ada yg manggil bunda… 😀