Jika Cinta Bisa Memilih… Juni 19, 2008
Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini.trackback
Subhanallah…saya tertegun setelah membaca tulisan Pak Irvan yang berjudul “Jika Orang Yang Jatuh Cinta Bisa Memilih”. Seolah-olah saya bisa ‘melihat’ sebuah rumah kuno yang berhawa dingin itu, beserta seorang kakek dan kisah yang tersembunyi di dalamnya. Sebuah kisah yang mengharukan, namun juga sangat disayangkan.
Seperti yang telah ditulis oleh Pak Irvan, dalam kisah tersebut dikisahkan tentang seorang kakek yang akrab dipanggil Eyang Gus. Konon, di masa mudanya Eyang Gus pernah jatuh cinta kepada seorang gadis dan menjalin hubungan cinta dengan gadis tersebut. Begitu cintanya Eyang kepada gadis itu hingga dia memutuskan untuk menikahinya. Sayang, niat itu tak kesampaian. Cintanya tak berakhir di pelaminan. Saking cintanya terhadap gadis itu, Eyang tak menjalin hubungan cinta dengan gadis lain lagi. Eyang tak pernah menikah seumur hidupnya.
Pak Irvan juga mengutip sebuah tulisan dari seorang Ulama besar, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, yang berbunyi : “jika orang yang jatuh cinta bisa memilih maka ia akan memilih untuk tidak jatuh cinta”. Ya, saya sangat setuju dengan hal itu. Jika saja orang yang jatuh cinta bisa memilih…
Namun ironis kisah Eyang Gus tersebut. Karena menurut saya, cinta itu tak harus memiliki. Jika kita sudah jatuh cinta kepada lawan jenis dan sudah berusaha untuk mendapatkannya, namun jika Allah berkata lain. Maka itulah yang terbaik untuk kita, insyaAllah. Saya selalu yakin akan hal itu. Lantas, mengapa harus hidup membujang seumurhidupnya..? Toh cinta masih bisa ada meski tak memiliki orang yang kita cinta. Dan cinta yang baru pun akan menyambut kita. Yakni, cinta kepada pasangan hidup yang telah ditentukan untuk kita.
Ah…jadi teringat puisi yang pertama kali saya posting diblog saya ini. Memang benar seperti apa kata penyair yang juga telah dituliskan oleh Pak Irvan dalam blognya : “Tak seorang pun di muka bumi yang lebih sengsara dari seorang yang dilanda cinta, meskipun ia mendapati cinta itu manis rasanya. Setiap saat engkau lihat ia selalu menangis, entah karena enggan berpisah atau karena rindu yang membara. Jika sang kekasih jauh, ia menangis karena rindu, jika dekat ia menangis karena takut berpisah.”
Hidup memang penuh misteri, termasuk juga cinta. Karena cinta, adalah bagian dari misteri kehidupan. Wallahu a’lam.
**Untuk lebih lengkapnya, silahkan membaca tulisan Pak Irvan disini**
~*Afra Afifah*~
[Kamar Inspirasi, 20 Juni 2008]
pertamax ya mbak 🙂
ya begitulah cinta..kadang orang yang kita cintai belum tentu bisa menjadi pasangan hidup kita..jangan mencari orang yang kita cintai, tapi berusahalah menerima cinta yang orang berikan tuk kita..
aduh… telat… premium deh 😀
saya koq jadi ingat kata-kata ayah saya ya?
‘atau karena kamu tidak punya pilihan?’ 😛
dan juga teman saya yang sudah menikah dan terus menerus ‘manas-manasin’: ‘makanya kita BANGUN cinta., bukan JATUH cinta..’ ^^
hehe… kamana atuh cinta..!
cinta Allah saja dulu. it’s more than enough!
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan mereka, laksana 1 tubuh. jika ada 1 anggotanya yg skit, maka seluruh anggota tubuhnya akan mengeluh sakit dan tak bisa tidur. (HR. Bukhari wa Muslim) — kalo ada yg kurang di koreksi–
begitulah slah satu dari misteri dari cinta yang dapat diterjemahkan sebagai padunya jiwa dengan jiwa.
di buku raudhatul muhibbin kan banyak to, pengartian cinta itu.
sepedanya bagus 🙂 sepeda afra ya..
curiga ga bisa naik sepeda nih afra.. 😛
*hehe., komentator komentar nih.. 😀
..Ni, hubungan cinta dgn sepeda apa ya ?.. jadi inget film2 roman-nya si rano karno.. hehe.. sepeda-an..
Analisa gambar itu ah.. Disitu tersirat cerita, sang cewek, meninggalkan tempat janjian ketemuan dgn kekasihnya dlm keadaan sedih..
Hmm, kalo gak salah tulisan ini pernah dimuat di majalah apa gitu…?
Saya juga jadi teringat sama tulisan saya yang di :
http://sobat-muda.com/content/view/13/32/
kayaknya iya… saya lupa-lupa ingat.
sebagian besar majalah ma sebagian buku ‘n kitab saya masih ada di Jakarta.
mhh,, ceritanya mirip dengan yang ada dibuku yg pernah saya baca..
bagus dan saya juga setuju,, 🙂
makasih buat komentar dan sarannya 🙂 i try to make it simple …
‘lam kenal!
seperti halnya perjalanan cintaku
berharap tetap bermuara pada muara cinta teragung
..hihi.. kembali ke analisis gambar.. kayaknya tdk mengisyaratkan wanita tsb gak setia menanti deh, dia hanya menunjukkan bahwa dia menepati janji, sehingga meninggalkan jejaknya disana..semacam pesan,
“J’étais ici, où étais vous ?” …. hehe.. 🙂
pengen ng’guyu
tapi ndak tau apa yang lucu
banyak lebih nya sih tulisan itu
tapi koq
rapiian tulisan ini
dalam beri tekanan yg mo disampein
pa lagi ama gambarnya
q-ren, gimana gitu
just comment diapus y … sukur
xi 3x
ngeguyu tuh becanda tau….
sulit dimengerti
wah, tulisanmu mengingatkan saya pada pat kai dalam cerita kera sakti fra. cinta, ah muaranya menikah…
Ngguyu = ketawa
Guyon = becanda
Btw, arti dr tlsn q, kira2, ‘gw sdh disini tadi, lu kmana aja ?’..
kok banyak yang teringat ma tulisan-tulisannya yah..saya teringat ma tulisan saya yang mana yaaa….
yah semuanya butuh waktu, awalnya sih semua itu kebawa peraasaan, gak pingin jauh, tapi addiction pada hal2 seperti ini jangan sampai membuat orientasi kita terpecah dari aktifitas utama kita .. hehe
assalamualaikum…..
kaifahaluk ukhti and kluarga…?
wah, maudhunya tentang: jika cinta bisa memilih…!!!bagus juga tuh maudhunya. wah,ana jd inget psan guru ana nih syaikhul islam ibnu qoyyim al-jauziyyah ketika beliau berbicara tentang cinta and hati dalam kitabnya ” AL-FAWAAID & ROUDHOTUL MUHIBBIN ” karena cinta berkaitan juga dengan hati, bgitu juga hati berkaitan juga dengan cinta…..,jadi cinta and hati menyatu.
syaikhul islam ibnu qoyyim al-jauziyyah berkata:
” rasa cinta karna ALLAH itu bagaikan sebuah pohon di dalam hati, yang akarnya berupa kepatuhan kepada yang di cintainya. batangnya adalah ma’rifah kepadanya dan cabangnya adalah rasa takut kepadanya .
dedaunnya adalah rasa malu terhadapnya dan buah-buahannya adalah ketaatan kepadanya. pupuknya adalah selalu ingat kepadanya. adapun kecintaan yang tidak memiliki semua faktor diatas adalah suatu kecintaan yang belum sempurna ”.
” tahun adalah sebuah pohon , bulan adalah dahannya , hari adalah cabangnya, bilangan jam adalah dedaunannya ,setiap tarikan nafas adalah buahnya. maka barang siapa yang nafasnya berada dalam ketaatan kepada ALLAH,maka buah dari pohon tersebut akan baik pula. dan barang siapa yang nafasnya berada dalam kemaksiatan kepada ALLAH, niscaya buahnya adalah HANDHOL ( buahnya pahit dan tidak harum baunya ) yang bisa di panen pada hari kiamat. pada saat itulah maka nanti bisa dibedakan rasa manis dan pahit buah-buahan itu ”.
” keikhlasan dan tauhid bagaikan sebuah pohon didalam hati, dahannya adalah amal, buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan knikmatan yang abadi di akhirat. sbagaimana buah knikmatan dalam surga tidak akan pernah berakhir ,demikian pula buah tauhid dan ikhlas di dunia ”.
” hati bisa sakit sbagaimana badan pun bisa sakit, kesembuhannya dengan taubat dan menjaga diri dari dosa. hati bisa pula berkarat sbagaimana cermin, maka bersihnya dengan berdzikir. hati bisa telanjang sebagaimana tubuh maka perhisannya adalah ketaqwaan. hati bisa lapar dan haus sebagaimana tubuh, maka makanan dan minumnya adalah mengetahui ALLAH, mencintaiNYA, bertawakal kepadaNYA, menyerahkan diri dan mengabdi kepadaNYA ”.
syaikhul islam al-mutafannin ibnu taimiyyah berkata:
” Barang siapa menginginkan kebahagiaan abadi, maka hendaklah kamu terus menyertai ambang pintu ubudiyyah ( menghamba kepada ALLAH ) ”.
maka dari itu da syair arab mengatakan:
” “BUKANLAH KECANTIKAN ITU PADA PAKAIANNYA YANG MENGHIASI, SESUNGGUHNYA KECANTIKAN ITU ADALAH CANTIK ILMU AND CANTIK AKHLAQ”
maka itulah yang dinamakan dengan cinta dan hati yang haqiqi…..
syukron.
wassalamualaikum.
yah..selain romantisme, ada heroisme pula dalam cinta
memperjuangkan cinta pilihan kita
walau mungkin pada akhirnya tidak terfaktakan
ho-oh mbak… cinta tak harus memiliki… hiks….:-(
Cinta itu harusnya membuat bahagia, bukan sengsara… Cintai yang dimiliki, sebagai wujud syukur… *ceileee, irma…*