Anakku, Bukan Anak Pembantu Mei 18, 2008
Posted by Afra Afifah in Afra Punya Opini.trackback
Saya merasa kasihan dan miris melihat kondisi murid-murid saya. Sebagian besar murid-murid saya berasal dari keluarga yang super sibuk. Setiap mendapatkan murid baru, biasanya saya selalu menanyakan apa pekerjaan orang tuanya, ibunya bekerja di luar rumah atau tidak. Kalau iya, pergi bekerja dan pulang kerja jam berapa. Nyatanya, sebagian besar mereka menjawab “Papa dan Mama pergi biasanya sebelum jam 6 pagi dan pulang di atas jam 6 sore, bahkan lebih…”
Hmm…jadi yang menggantikan dan otomatis yang menemani dan ‘mendidik’ mereka di rumah adalah para pembantu mereka. Kasihan sekali mereka, pikir saya. Karena masa kecil dan remaja adalah masa dimana seorang anak sangat butuh bimbingan dari orang tua mereka, terutama Ibu. Miris rasanya ketika beberapa murid saya sangat menyenangi dan hapal lagu-lagu orang dewasa. Bahkan tak jarang, saat sedang belajar, murid saya sering menyanyi lagu ‘Mulan Jameela’ yang ketika itu pula saya perintahkan untuk berhenti menyanyikannya. Murid saya rata-rata masih dibawah umur 10 tahun. Ketika pembantu yang menggantikan orang tua sebagai ‘pendidik’, begitulah imbasnya. Anak juga sering tidak patuh dan kelewat manja. Hal itu yang saya perhatikan dari mayoritas mereka, murid-murid saya, meski saya sendiri belum melaukan penelitian lebih dalam mengenai kondisi mereka.
Oke, karena ibu dan bapak mereka bekerja, penghasilan keluarga menjadi lebih bertambah. Mereka memang anak-anak keluarga menengah keatas. Tapi, apakah anak-anak yang harus ‘dijadikan korban’? Saat mereka tumbuh, orang tua mereka tidak mengawasi. Karena begitu sibuk dengan urusan dan pekerjaan mereka masing-masing. Hhhh…Bukankah jika seseorang sudah beranjak dewasa malah akan menjadi sangat sulit untuk merubahnya? Seseorang yang sedari kecil dimanjakan, semua serba tersedia, tidak ada pengawasan orang tua, akan sangat berpotensi besar mempunyai perilaku yang menyimpang ketika mereka dewasa.Terjerumus kedalam jurang narkoba dan seks bebas contohnya. Lihat saja, betapa banyak anak-anak dan remaja sekarang yang mengkonsumsi narkoba? Dan betapa banyak para remaja wanita yang hamil diluar nikah?? Naudzubillahmindzalik…
Anak-anak yang sedari kecil terbiasa menonton acara-acara televisi yang tidak mendidik, terbiasa mendengarkan lagu-lagu, terbiasa berpakaian terbuka, terbiasa tidak shalat, terbiasa tidak membaca alquran dan tidak dibiasakan mendapatkan pendidikan agama, bagaimana jadinya ketika mereka dewasa nanti…? Zaman sekarang saja kehidupan rasanya sudah semakin rusak. Bagaimana dengan Zaman anak-anak kita nanti ..? Apa saja yang dilakukan orangtua selama ini…? Apa saja peran kalian…? Apakah harta dan kehidupan yang serba ada bisa membahagiakan anak-anak..? Apakah harta merupakan tolak ukur kebahagiaan seseorang…?
Teruntuk diri saya, para orang tua, dan calon orang tua…semoga kita bisa merenungkan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita nanti…karena sesungguhnya mereka adalah investasi akhirat kita…
~*Afra Afifah*~
[ Kamar Inspirasi, Sabtu 17 Mei 2008 ]
oke, hidup ibu rumah tangga!!
wahh bener tu fraa…hikmah ni udah punya rencana kedepan pengn jadi Ibu Rumah Tangga sejati ehmehm…ga bakal deh anaknya dititip2in ma pembantu he hehe , eh gimana nech afraa?? (tenggorokn jadi keselk nih…uhuk uhuk)
uhhhh nggggg
kayaknya ceritanya hampir kejadian tuch sama saya,
tapi tetap akan berusaha menomor satukan tugas ibu kok, buktinya sekarang aja ngetik sambil dipanjat sama anak-anak…..
wuihh …. keren nice post
ane melihat bahwa satu hal yang mendasari landasaran berpikir pola masyarakat modern adalah menjadikan sekolah dan universitas sebagai jembatan dalam mencari uang pada kemudian hari buat wanita post-modern.
padahal kuliah kan untuk medapatkan ilmu, mengapa menjadi menyempit yaa???
kasian aja getuu… ibunya si anak lulusan universitas ternama yang seharusnya mendapatkan didikan dari dia langsung tapi diasuh oleh pembantu rumah tangga yang notabanenya pendidikannya gak setingi si ibu.
seolah menjadikan ibu rumah tangga sebagai level terendah dalam
tatanan masyarakat wanita post-modern.
Innalillah wa inna ilaihi roji’un
Jazakillahu khoir atas postingannya …..
*btw, “murid-murid”-nya maken banyak neh yang diajarin…
so ?? ehem hem deh…. ^_^
Assalamualaikum
Smoga ALLAH slalu memberi hidayah kpd murid2 ukh…,amin.
Alloohummaj ‘Alnaa Minasy-syaakiriin Wash-shoobiriin…amin
wassalamualaikum
masya Alloh, Ay layk it Af… So nays… Hehehe… barokallohu fiik…
masya Alloh, Ay layk it Af… So nays… Hehehe… barokallohu fiik…