jump to navigation

Hujan, Jalak dan Daun Jambu April 27, 2008

Posted by Afra Afifah in Sang Pujangga.
Tags:
trackback

Hujan turun semalaman…

Paginya jalak berkicau dan daun jambu bersemi.


Mereka tidak mengenal gurindam dan peribahasa,

tapi menghayati adat kita yang purba.
Tahu kapan harus berbuat sesuatu,

agar kita manusia, merasa bahagia.


Mereka tidak pernah bisa menguraikan

hakikat kata-kata mutiara,
Tapi tahu kapan harus berbuat sesuatu,

agar kita merasa tidak sepenuhnya sia-sia.

~*Sapardi Djoko Damono*~

Iklan

Komentar»

1. roisadilgunawan - April 27, 2008

top markotop dah

kayak reaksi pak bondhan yang di trans tv ..

2. azimuth - Juni 23, 2008

(Mereka tidak pernah bisa menguraikan

hakikat kata-kata mutiara,
Tapi tahu kapan harus berbuat sesuatu,

agar kita merasa tidak sepenuhnya sia-sia.)

hmmm, yg ketangkep, diciptakannya ‘mereka’ adalah utk menghibur manusia… padahal dlm diam mereka pun bertasbih pd-Nya…

^_^

3. rio - September 2, 2011

puisi akan indah jika sipenyair menghayati dlam menciptakan puisi tersebut

btul 🙂


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: