Sepatu Sendal

Senin (14/4/08), sekitar pukul 08.30 waktu Depok, dosen kami Dr. Ade Armando mengabarkan bahwa tidak ada kuliah Sistem Komunikasi Indonesia (SKI). Aku dan kelompokku yang mendapat giliran untuk presentasi mengenai staisun tv lokal dan tv berjaringan tentu saja senang, meski bahan sudah siap. Tapi yah..namanya juga mahasiswa 😀

Waktu masih pagi, sahabatku, yang hari itu tidak masuk kuliah langsung saja aku sms untuk mengajaknya pergi. Biasa, kalau ada waktu luang, kami sering pergi ke tempat favorit kami : toko buku. Kalau tidak ke Gramedia Depok ya..kita ke TM Book Store. Namun keseringan kami tidak membeli, hanya numpang baca :D. Meskipun setiap kali datang ke toko buku, rasanya ingin sekali membeli semua buku yang ada disana :). Tapi apa daya (lagi-lagi) yah..namanya juga mahasiswa 😀

Kebetulan hari itu, sahabatku yang ‘menjabat’ (aduh bahasanya..) sebagai coordinator marketing SuMa (Suara Mahasiswa ; Pers UI), berencana untuk menemui manager marketing tiga toko buku yang ada di Margonda: Gramedia Depok, TM Book Store (Depok Town Square) dan Toko Buku Gunung Agung (Margo City). Akhirnya, sahabatku itu datang ke kampus juga setelah kutunggu cukup lama (ehm!) di Masjid Fakultas.

Toko buku pertama yang kami kunjungi adalah Gramedia Depok, sementara sahabatku sibuk melobby manager gramedia, aku asik membaca majalah Tempo terbaru. Lumayan, gratisan :D. Kemudian, ditengah hujan deras di kota Depok siang itu, kami pergi ke TM Book Store. Disana, aku membaca buku Islam tentang …ehm rahasia ya…(hehe). Sedangkan sahabatku sibuk berbincang dengan manager TM. Tak lama berselang, kami menyebrang ke Margo City. Dengan menyewa payung dari seorang adik kecil penjaja payung. Aku langsung teringat kedua adik laki-lakiku yang seumuran anak itu. Kasian. Di tengah hujan deras, ia malah keluar untuk mencari nafkah. Kau menggigil dik. Hhhh…padahal seharusnya kau di rumah, bersama keluarga, sambil membaca atau bercengkrama bersama ibumu tercinta. Sabar ya dik…

Sesampainya di Margo City, sebelum ke Toko Gunung Agung, aku malah mengajak sahabatku ke Centro, untuk melihat sandal dan sepatu, karena teringat mama yang ingin membeli sepatu baru. Bermacam model sandal dan sepatu cantik ada disana. Harganya pun juga ‘bagus’ sekali. Masa sepatu saja harganya sampai setengah juta? Lah wong sepatu untuk di injek aja 😀 …mubazir sekali. Sambil melihat-lihat, aku memotret beberapa sandal dan sepatu yang aku suka, karena aku memang tidak berencana untuk membeli. Aku memotretnya dengan tujuan untuk memperlihatkan model-model sepatu dan sandal itu ke mama… Tapi khawatir juga, kalau saja aku ke sini lagi, sepatu sandal itu sudah tak ada. Lalu aku menelpon mama, tapi…mama hanya bilang kalau beliau belum akan membelinya dalam waktu dekat, kalau Afra mau…beli saja sekarang, begitu kata mama. Karena memang sepatuku sudah rusak akibat sering kehujanan. Aku hanya memakai sendal hitam biasa untuk ke kampus. Nah, yang membuatku bingung adalah..giliran ada undangan pernikahan, entah dari teman atau kerabat (aku pakai apa ya? masa sendal? hehe). Akhirnya, setelah mendapat bantuan sponsor dari sahabat saya (hahaha), saya membeli sepatu sandal yang cantik itu ^_^. Jazakillah Khairan ya sobat =)

Iklan