Ibu Februari 4, 2008
Posted by Afra Afifah in Aku dan Puisi.trackback

Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti kesetiaan…
Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti pengorbanan…
Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti ketegaran…
Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti cinta…
Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti air mata…
Wanita itu…
“Ibuku… “
~*Afra Afifah*~
[Last updated: 3 Februari 2008]
“Wanita itu…
Yang mengajariku…
Tentang arti air mata…”
Mengapa salah satu cara kaum hawa mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebahagiaan adalah dengan air mata …?
Kaum hawa juga bersifat lembut. Tetapi di balik kelembutan itu, mereka memiliki kekuatan yang mampu mengatasi hal-hal luar biasa.
Mereka dapat mengatasi beban berat melebihi kaum adam.
Mereka juga mampu menyimpan kebahagiaan dan kesedihannya sendiri dalam waktu yang bersamaan.
Mereka mampu tersenyum saat hatinya menjerit dan menangis. Sebaliknya mereka menangis saat terharu dan bahagia.
Mereka berkorban demi orang yang dicintainya.
Mereka menerjunkan dirinya untuk keluarga.
Mereka menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Mereka begitu bahagia mendengar kelahiran. Sebaliknya hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Mereka mampu berdiri melawan penderitaan.
Mereka selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Mereka tahu bahwa sebuah kecupan dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Dan satu hal lagi yang penting: Cintanya tulus tanpa syarat. Cobalah perhatikan ibu dan istri kita. Ups…! Mohon maaf saya belum punya istri.
Tetapi, ada satu hal yang kurang dari kaum hawa: Terkadang mereka lupa … betapa sangat berharga dirinya.
Oleh karena itu, tugas kaum adam untuk selalu mengingatkan dan membimbing mereka. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq.
[…] Ibu […]